Bengkalis (ANTARA) - Pelaksana Tugas Kepala Badan Perencanaan Pembangunan DaerahKabupaten Bengkalis, Riau, Yuhelmi menegaskan keberadaan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu (CB GSK-BB) bisa bermanfaat bagi masyarakat di wilayah setempat.
"Kita akan fokus pada penyelamatan hayati ini. Tentunya kita akan berusaha maksimal, lintas sektor melakukan koordinasi sehingga aksi kita bagaimana cagar biosfer bisa bermanfaat bagi masyarakat yang berada di sekitarnya," ujar Yuhelmi ketika membuka forum CB GEK-BB di Bengkalis, Senin.
Dikatakannya, rapat forum ini merupakan salah satu dari rangkaian program revitalisasi kelembagaan koordinasi pengelolaan cagar biosfer GSK-BB dan penguatan program pengembangan masyarakat.
Menurutnya, berdasarkan SK Bupati Bengkalis, Bappeda Kabupaten Bengkalis merupakan ketua pada pengelolaan aset dunia itu. Oleh karena itu, terang Yuhelmi, pihaknya akan berusaha maksimal berkordinasi dengan lintas sektor.
Ketua Komite Nasional Man and Biosphere (MAB) UNESCO Indonesia LIPI Prof. Dr. Enny Sudarmonowati mengutarakan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu harus diambil manfaatnya untuk pembangunan berkelanjutan.
Manfaat yang diambil, kata Enny, tentu dengan memanfaatkan GSK untuk meningkatkan pendapatan dan perekonomian masyarakat, terutama pada zona penyangga dan zona transisi. Dengan pendapatan masyarakat yang sudah lumayan terjamini, tentu kawasan dan zona inti tidak akan terganggu.
"Rencananya tentu saja bagaimana mengimplementasikan atau mengambil manfaat dari CB GSK-BB ini, karena status internasional itukan mahal, mendapatkannya susah, bagaimana bisa memanfaatkan itu untuk pembangunan berkelanjutan," ucap Prof. Dr. Enny Sudarmonowati.
Perempuan yang juga menjabat Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati berharap kerja aksi pengelolaan CB GSK-BB benar-benar dilakukan dengan mengesampingkan ego sektoral.
"Apa arti cagar biosfer, orang banyak mengartikan cagar biosfer itu cagar yang tidak bisa diapa-apain. Tapi justru kita harus melakukan aksi berkelanjutan," pungkasnya.
Dalam rakor tersebut juga dihadiri Ketua Komite Nasional MAB (Man And Biosphere)-UNESCO Indonesia LIPI Prof. Dr. Enny Sudarmonowaty, Direktur Eksekutif Komite Nasional MAB-UNESCO Indonesia LIPI.Prof.Dr. Purwanto, Dari BBKSDA Riau, Head of Landscape Conservation Sustainability and Stakeholder Engagement APP (Asia Pulp Paper)-Sinarmas DR. Dolly Priatna dan Mananger Conservasi Penjab Pengelolaan Cagar Biosfer Supriatno dan Yuyu Arlan, Public Relations Arara Abadi Sinar Mas Forestry Nurul Huda.
Kemudian, sejumlah pihak dari LSM Lingkungan dan Perguruan Tinggi baik dari Jakarta, Pekanbaru dan Bengkalis turutdilibatkan.
Berita Lainnya
Kepala Bappeda ekpos geliat pembangunan Kabupaten Bengkalis
24 July 2023 19:26 WIB
Bappeda dan OPD Bengkalis susun Matrik TPB SDGs
10 October 2022 19:37 WIB
Mantan Kepala Bappeda Bengkails tutup usia
22 July 2022 19:09 WIB
Serap aspirasi, Bappeda gelar Forum Konsultasi publik
09 March 2021 19:32 WIB
Bappeda gelar sosialiasi pengisian evaluasi renstra
28 January 2021 18:29 WIB
Bappeda Bengkalis gelar sosialisasi percepatan penurunan stunting
12 January 2021 14:00 WIB
Bahas sejumlah isu pembangunan, Bappeda Dumai kunjungi Pemkab Bengkalis
22 July 2020 19:24 WIB
Pindah tugas sebagai Kepala Bappeda Riau, ini pesan Plh Bupati kepada Emri
22 June 2020 20:55 WIB