Washington,(Antarariau.com/Xinhua-OANA) - Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada Rabu (3/10) mengatakan di Washington bahwa Amerika Serikat akan mengakhiri Kesepakatan Persahabatan 1955 dengan Iran, setelah pengadilan tinggi PBB memutuskan Washington harus mencabut sanksi atas Teheran.
Pompeo mengatakan dalam satu taklimat, "Saya mengumumkan bahwa AS akan mengakhiri Kesepakatan Persahabatan 1955 dengan Iran. Ini adalah keputusan, yang sejujurnya, sudah kadaluwarsa selama 39 tahun."
Pada Rabu pagi, Mahkamah Pidana Internasional (ICJ) --yang berpusat di Den Haag, Belanda-- mengeluarkan putusan yang menentang keputusan sepihak AS, setelah penarikan diri AS dari kesepakatan nuklir Iran 2015.
Pengadilan tersebut menyatakan bahwa pemulihan sanksi terhadap Iran oleh Presiden AS Donald Trump melanggar ketentuan di dalam Kesepakatan Persahabatan 1955 antara kedua negara itu. ICJ memerintahkan Amerika Serikat menjamin bahwa sanksinya terhadap Iran takkan mempengaruhi kondisi kemanusiaan atau mengancam keselamatan penerbangan sipil.
Pada Rabu, pengadilan tersebut memerintahkan Amerika Serikat harus mencabut sanksi atas "obat dan peralatan medis, makanan dan komoditas pertanian" dan atas suku-cadang yang diperlukan bagi keselamatan penerbangan sipil yang dijatuhkan atas Iran.
Iran telah meminta ICJ segera mencabut semua sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat, dengan alasan sanksi yang "tidak adil dan membahayakan ini merusak ekonomi Iran dan membuat jutaan orang terjerumus ke dalam kemiskinan", dan pihak AS telah melanggar kesepakatan persahabatan bilateral yang ditandatangani pada 1955.
Tuntutan pengadilan itu dilakukan setelah keputusan AS pada Mei tahun ini untuk keluar dari kesepakatan nuklir dan memulihkan sanksi atas Iran, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis siang. Iran memulai proses ICJ pada 16 Juli.
Kementerian Luar Negeri Iran menyambut baik putusan ICJ, dan mengatakan itu membuktikan "kebenaran Iran dan tidak-sahnya AS serta sanksi yang menindas", dan Washington makin terkucil akibat "kebijakannya yang keliru terhadap negara lain yang merdeka".
Pompeo mengatakan Iran "menyalah-gunakan pengadilan tersebut untuk tujuan propaganda dan politiknya sendiri".
"Kami kecewa bahwa pengadilan itu gagal mengakui bahwa ICJ tidak memiliki jurisdiksi untuk mengeluarkan putusan yang berkaitan dengan langkah sanksi ini dengan Amerika Serikat," kata Pompeo. Ia menyatakan klaim Iran yang berkaitan dengan kesepakatan tersebut "tidak masuk akal".
Kesepakatan itu pernah membantu membina hubungan ekonomi dan hak konsuler antara kedua negara tersebut.
Ia menambahkan Amerika Serikat akan bekerja untuk menjamin ketentuan bantuan kemanusiaannya buat rakyat Iran.
Pompeo sekali lagi menyalahkan Iran atas ancaman keamanan saat ini terhadap misi AS di Irak.
Departemen Luar Negeri AS pada Jumat mengumumkan Washington telah memutuskan untuk menempatkan kosulatnya di Kota Basrah, Irak, dengan "perintah pemindahan", dengan alasan ancaman keamanan yang meningkat dari Iran.
Berita Lainnya
Petani di wilayah Andes Amerika Selatan berdoa minta hujan akhiri kekeringan
26 November 2022 13:48 WIB
Amerika Serikat akhiri program bantuan untuk Kamboja karena deforestasi, penargetan aktivis
17 June 2021 16:07 WIB
Pakar sebut serangan Iran terhadap Israel berkaitan dengan kedaulatan negara
15 April 2024 11:06 WIB
Khamenei sambut baik kesepakatan nuklir Iran dengan Barat
12 June 2023 13:55 WIB
Kemendag teken kesepakatan kerja sama promosi perdagangan dengan Iran
24 May 2023 11:37 WIB
Belgia ajukan sebuah permintaan pertukaran tahanan dengan Iran
19 April 2023 10:28 WIB
China harap bisa tingkatkan hubungan bilateral dengan Iran
14 February 2023 13:15 WIB
Vladimir Putin berbicara dengan Khamenei, perkuat hubungan Rusia-Iran
20 July 2022 11:24 WIB