Harga Bahan Bangunan Impor Naik

id harga bahan, bangunan impor naik

Harga Bahan Bangunan Impor Naik

Sumber : Antaranews

Pekanbaru (Antarariau.com) - Sejumlah toko di Kota Pekanbaru menaikkan harga bahan bangunan impor seperti aneka besi, kayu lapis berkisar Rp2.000-30.000 per buah, karena menyesuaikan nilai dolar Amerika Serikat.

"Memang harga besi aneka ukuran dari harga di Pekanbaru naik kisaran Rp2.000 hingga Rp30.000 per batang sudah lebaran kemaren, " kata Asdon pemilik toko bahan bangunan Fazar di Jalan Fazar, Pekanbaru, Selasa.

Asdon menjelaskan pihaknya terpaksa menaikkan harga besi karena modal pembelian dari distributor bertambah.

Ia mengakui kenaikan ini erat kaitannya dengan semakin mahalnya nilai dolar terhadap rupiah.

"Karena besi bahannya impor katanya, dolar mahal tentulah belinya juga ikut mahal, " ujar Asdon mencoba menganalisa.

Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Ingot Achmad Hutasuhut membenarkan pihaknya mencatat ada kenaikan pada harga sejumlah bahan bangunan asal impor, seperti besi, kayu lapis atau tripleks dan sebagainya yang tidak masuk daftar penghitungan harga oleh pemerintah namun didatangkan bahan bakunya dari luar negeri.

Ia mencontohkan diantaranya harga besi yang naik, yakni besi beton klasifikasi A dengan ukuran 6mm biasanya dijual Rp20.000 perbatang kini naik Rp25.000 perbatang.

Begitu juga klasifikasi B ukuran 8mm biasanya dipasarkan Rp48.000 kini menjadi Rp50.000 perbatang. Demikian juga klasifikasi C ukuran 10 mm dijual Rp85.000 naik dari sebelumnya hanya Rp68.000 perbatang.

"Kenaikan termahal dialami oleh besi beton klasifikasi D ukuran 12 mm dari Rp98.000 menjadi Rp110.000 perbatang, " tutur Ingot.

Ingot menambahkan yang naik tersebut hanya produk impor selain besi kayu lapis 4 mm juga naik Rp5.000 per lembar dari Rp62.000 menjadi Rp67.000 per lembar.

Sedangkan bahan bangunan produksi dalam neger seperti semen padang, seng masih normal alias tidak ada kenaikan.

"Kini semen Padang masih dijual Rp62.000 per sak ukuran 50 kg, seng gelombang masih Rp850.000 per kodi, " pungkasnya.