Bengkalis, (Antarariau.com)- Asia Pulp dan Paper (APP Sinar Mas) menggandeng Fakultas Biologi Universitas Nasional Jakarta (UNAS) untuk melakukan penelitian kekayaan flora dan fauna Cagar Biosfer Giam Siak Kecil yang berlokasi di kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.
"APP Sinar Mas sangat terbantu dengan penelitian ini, sebagai kawasan yang ditetapkan cagar biosfer oleh UNESCO sekitar 10 tahun lalu, kegiatan inventarisasi kekayaan hayati ini menjadi penting untuk memperbaiki dan mengembangakan langkah-langkah pelestarian flora dan fauna di cagar biosfer tersebut," kata Direktur Sustainability and Stakeholder Engagement APP Sinar Mas, Elim Sritaba, Jumat.
Dia mengatakan, penelitian tersebut mencakup pemetaan dan pengidentifikasian ulang keanekaragaman hayati, setelah kajian yang sama dilakukan oleh tim Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) satu dekade lalu.
Dijelaskannya, penelitian dilakukan dalam bentuk Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari 5 hingga 12 Mei 2018 di Area Inti Blok Humus, yang merupakan salah satu kawasan penting di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu, Riau. Sekitar 40 orang peserta KKL yang terdiri dari mahasiswa dan dosen UNAS, serta petugas konservasi APP Sinar Mas di sekitar Cagar Biosfer.
Menurutnya, mereka akan secara intensif menginventarisasi keanekaragaman hayati, mengeksplorasi pengetahuan masyarakat dalam pemanfaatan sumber daya hayati tumbuhan serta mengajarkan masyarakat sekitar cagar biosfer terhadap pentingnya menjaga dan melestarikan alam.
Dari Hasil penelitian LIPI Elim menunjukkan bahwa di dalam Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu terdapat sebanyak 189 spesies tumbuhan dari 113 famili dan 59 genus, diantaranya terdapat anggrek macan, meranti bunga dan durian burung. Di dalam cagar biosfer juga terlacak 46 spesies mamalia, 159 spesies burung, 30 spesies ikan, 11 spesies reptil, dan 162 spesies ngengat. Beberapa spesies tersebut di antaranya adalah beruang madu, harimau sumatera, ikan arwana dan buaya muara.
Dia menjelaskan, pembentukan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil tersebut berawal dari ide APP Sinar Mas pada 2006 lalu untuk menyisihkan sebagian dari areal hutan produksi menjadi area inti cagar biosfer tersebut, pada 2009, sidang International Coordinating Council of the Man and Biosphere UNESCO di Korea Selatan menyetujui ide APP Sinar Mas dan membentuk cagar tersebut, dengan luas area 705.271 hektar tersebut.
"Dengan diresmikannya Cagar Biosfer Giam Siak Kecil, APP Sinar Mas menjadi perusahaan swasta pertama di dunia yang menginisasi pembangunan cagar biosfer UNESCO," ujar Elim.
Sementara itu, Dekan Fakultas Biologi, Universitas Nasional, Drs. Imran Said Lumban Tobing, M.Si, mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh APP Sinar Mas. Ia meyakini kegiatan ini akan melatih mahasiswa untuk mempraktekkan ilmu yang didapat untuk dapat diaplikasikan langsung di masyarakat. Data-data yang didapat dapat dimanfaatkan oleh APP Sinar Mas untuk merencanakan berbagai langkah konservasi di masa yang akan datang. ***4***
Berita Lainnya
API dan BPPM PT Arara Abadi berupaya tingkatkan produktivitas peternak lebah Perawang
16 December 2024 16:59 WIB
Dua unit usaha APP Group raih penghargaan Indonesia Best Public Company 2024
29 November 2024 10:53 WIB
Arara Abadi latih petani di Siak cara pembuatan pestisida nabati
23 November 2024 18:34 WIB
APP Group dan BRIN tebar ikan baung di Sungai Payongek
23 October 2024 15:23 WIB
Dukung daya saing produk Indonesia di pasar internasional, APP Group raih penghargaan Primaniyarta
09 October 2024 20:10 WIB
APP Group tekankan pentingnya inisiatif dekarbonisasi di sektor industri Indonesia
06 September 2024 18:04 WIB
Aktif mitigasi perubahan iklim, 17 desa binaan APP Group raih ProKlim Lestari dan Utama dari KLHK
24 October 2023 19:35 WIB
APP Sinar Mas serahkan 2 kendaraan patroli ke BBKSDA Riau
06 October 2023 11:42 WIB