Bengkalis (Antarariau.com)- Pemerintah Kabupaten Bengkalis, Provini Riau menekankan seluruh camat didaerah itu untuk lebih gencar mensosialisasikan kepada Kepala Desa /Lurah, Dusun serta Rt/Rw mengenai Tindak Pidana Perdagangan Orang(TPPO).
"Jajaran aparatur kecamatan maupun desa/kelurahan, harus secara aktif menyampaikan kepada masyarakat, mengenai langkah-langkah menangkis TPPO, agar tidak ada anggota keluarga yang terjebak dalam pusaran tindak pidana ini," kata Pelaksana Tugas Sekda Bengkalis, Arianto, Kamis.
Menurut Arianto, tidak hanya orang dewasa, anak-anak sekolah juga sangat rentan menjadi korban tindak pidana perdagangan orang.
"Untuk itu kami juga intruksikan Kepala Dinas Pendidikan agar lebih gencar menyampaikan tentang TPPO ini," katanya.
Dia mengatakan, pihak yang sangat rentan menjadi target perdagangan orang untuk dieksploitasi baik secara seksual maupun tenaga di dalam dan luar negeri, adalah perempuan dan anak-anak.
"Faktor penyebabnya beragam, seperti kemiskinan, rendahnya tingkat pendidikan, terjebak pola hidup serba instan dan konsumtif, serta tradisi kawin pada usia dini," kata dia.
Bukan hanya camat dan pemerintah desa, Arianto juga menekankan keberadaan Bhabinkamtibmas dari Kepolisian dan Babinsa dari TNI AD yang selama ini ada di lini terdepan masyarakat, untuk memberikan pemahaman agar masyarakat dapat mengenali ciri-ciri dan jenis TPPO.
Hal itu ditekankan Sekda saat menghadiri kegiatan Harmonisasi dan Sinkronisasi Kebijakan Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Perempuan dan Anak, di ruang rapat lantai dua kantor Bupati Bengkali, Kamis.
Kegiatan yang menghadirkan narasumber dari Deputi Perlindungan Hak Perempuan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia ini dihadiri Ketua Harian Gugus Tugas pencegahan dan penanganan TPPO, Pejabat Eselon II dan III. Kepala kantor Imigrasi, perwakilan Polres, Kodim serta Kemenag Kabupaten Bengkalis.
Bupati Bengkalis Peringatkan Semua Pihak Agar Waspadai TPPO
