Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pemerintah Kota Pekanbaru, Provinsi Riau mengajukan dua opsi untuk diajukan ke Gubernur Riau sebagai upaya menyelesaikan permasalahan terbengkalainya pembangunan Pasar Cik Puan yang telah menghabiskan anggaran Rp22 miliar.
"Ada dua pilihan yang disepakati untuk disampaikan ke (Penjabat) Walikota dan selanjutnya di sampaikan ke Gubernur Riau," kata Asisten II Bidang Pembangunan dan Ekonomi Sekretariat Daerah Pekanbaru, Dedi Gusriadi di Pekanbaru, Kamis.
Dedi menyampaikan hal tersebut saat ditemui wartawan usai menggelar rapat kelanjutan pembangunan Pasar Cik Puan yanga mangkrak selama lima tahun tersebut.
Ia menjabarkan, dua pilihan tersebut adalah menghibahkan seluruh pengelolaan aset ke Pemko Pekanbaru. Kemudian yang kedua pelepasan aset hanya untuk areal Pasar Cik Puan, sementara terminal yang berada di samping lokasi pembangunan diserahkan ke Pemerintah Provinsi Riau.
"Makanismenya, aset yang diserahkan, dihapus dulu di Kartu Inventaris Barang (KIB) di Satker terkait masing-masing. Setelah itu dilakukan, baru di sertifikasi ulang di BPN (Badan Pertanahan Nasional)," jelasnya.
Meski begitu, dia mengatakan untuk memutuskan hal tersebut perlu persetujuan DPRD Kota Pekanbaru terlebih dahulu.
Ia mengatakan saat ini dirinya sedang fokus membahas keberadaan aset-aset tersebut. Lebih jauh, ia juga menolak apabila anggaran yang digelontorkan tersebut mencapai Rp22 miliar. Menurutnya, Rp22 miliar itu adalah pagu anggaran, sementara dari hasil lelang dan tender hanya menghabiskan Rp18,6 miliar.
Pasar Cik Puan mulai dibangun sejak 2012 lalu. Pemerintah setempat dikabarkan telah mengucurkan dana hingga Rp22 miliar untuk membangun pasar yang terletak di Jalan Tuanku Tambusai, yang merupakan salah satu pusat bisnis tersebut.
Secara fisik, pembangunan sudah mulai terlihat dengan berdirinya kerangka bangunan dengan ketinggian tiga lantai di atas lahan 22 hektare. Hingga kini, kelanjutan pasar tersebut masih belum jelas. Kerangka bangunan terbiarkan begitu saja tanpa ada kelanjutan.
Penjabar Walikota Pekanbaru, Edwar Sanger, beberapa waktu lalu menuturkan, kendala pembangunan pasar masih terkendala anggaran. Selain itu, lahan lokasi pembangunan juga masih tumpang tindih antara Pemkot Pekanbaru dan Pemprov Riau.
Namun, Edwar memastikan bahwa hasil koordinasi dia dengan Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman membuahkan hasil positif.
"Pada prinsipnya Gubernur setuju apa maunya kota," ujarnya.
Untuk itu, dia optimis selama dia menjabat sebagai Pj Wako Pekanbaru permasalahan tersebut akan segera terselesaikan.
Pasar Cik Puan saat ini tidak tertata rapi akibat bangunan hanya selesai kerangkanya saja. Bahkan, bangunan tersebut disinyalir dijadikan sarang untuk berbuat asusila. Padahal lokasinya persis di tengah kota Pekanbaru pusat pertumbuhan bisnis.
Berita Lainnya
Harga emas batangan Antam turun lagi jadi Rp1,310 juta per gram
06 May 2024 10:00 WIB
IHSG Bursa Efek Indonesia Senin dibuka menguat 36,86 poin
06 May 2024 9:56 WIB
Nilai tukar rupiah pada Senin pagi menguat jadi Rp15.985 per dolar AS
06 May 2024 9:53 WIB
Ini syarat dukungan calon perseorangan di Pilgub Riau
06 May 2024 6:16 WIB
Ricky apresiasi perjuangan tim putri Indonesia capai final Piala Uber 2024
04 May 2024 16:30 WIB
ICC: Ancaman terhadap keputusan Mahkamah bisa dianggap sebagai suatu kejahatan
04 May 2024 16:26 WIB
LPEM UI prediksi ekonomi Indonesia tumbuh 5,15 persen pada kuartal I 2024
04 May 2024 15:41 WIB
Mahasiswa pro-Palestina di Univ. Princeton mulai lakukan aksi mogok makan
04 May 2024 15:34 WIB