Seleksi Tak Transparan, Atlet Pelatda Renang Riau di Bawah Standar

id seleksi tak transparan atlet pelatda renang riau di bawah standar

Pekanbaru, 1/3 (ANTARA) - Atlet renang yang lolos seleksi mengikuti pemusatan latihan daerah (pelatda) Riau yang diproyeksikan mengukuti Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII tahun 2012 berada di bawah standar.Kondisi itu terjadi karena pola rekrutmen yang dilakukan oleh panitia seleksi pelatda beberapa waktu lalu terkesan terburu-buru sehingga menghilangkan peluang atlet yang memiliki prestasi."Banyak atlet renang di Riau yang memiliki prestasi bagus, tapi sayang mereka tidak bisa masuk pelatda kerena proses seleksi yang kurang baik," ujat Ketua Klub Renang Belibis, Hanif Rusjdi, di Pekanbaru, Senin.Seleksi terakhir kali yang dilakukan di GOR Rumbai, Pekanbaru, Jumat, (19/2) yang sempat diwarnai insiden pemukulan yang dilakukan oleh atlet renang terhadap pengurus Pengurus Provinsi (Pengprov) PRSI Riau merupakan buntut dari fenomena gunung es pada cabang olahraga renang di Bumi Lancang Kuning.Dari seleksi yang dilakukan terhadap masing-masing terhadap atlet renang peringkat delapan besar putra dan putri itu, hanya lolos lima nama yang berhak mengikuti pelatda yakni Andres S Budiman, Syapril, Bimantara, Weni Wirastuti dan Jimmi S Budiman. Hanif mengatakan, dari beberapa nama yang lolos itu terdapat sejumlah nama diantaranya dinilai memiliki kemampuan berada di bawah atlet renang sejumlah daerah yang pernah mengikuti berbagai kompetisi yang digelar.Menurutnya, kondisi itu terjadi karena undangan seleksi yang dilakukan hanya berselang dua hari sebelum seleksi pelatda digelar sehingga sebagian besar Pengurus Daerah (Pengda) PRSI kabupaten/kota di Riau menolak hasil seleksi itu.Panitia seleksi juga dinilai tidak transparan dalam meloloskan atlet yang masuk pelatda karena meski terdapat sejumlah nama masuk dalam peringkat terbaik dalam seleksi, namun atlet lain yang ternyata diloloskan."Pola-polas seleksi seperti itu yang kerap dilakukan oleh panitia seleksi, makanya kami bersama Pengda PRSI kabupaten/kota se Riau mendesak agar panitia menggelar seleksi ulang," ujarnya.Anton (44), orang tua Syapril mengakui buruknya pola seleksi yang dilakukan oleh panitia seleksi bersama Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Riau itu telah berulang kali terjadi meski putranya lolos seleksi pelatda Riau."Sebagai orang tua yang ingin memajukan olahraga, maka prestasi atlet merupakan kriteria utama dalam pembinaan atlet. Apalagi Riau telah ditunjuk sebagai tuan rumah PON XVIII," jelasnya.