Inhu Raih Juara Pertama TOGA 2016 Tingkat Nasional

id inhu raih, juara pertama, toga 2016, tingkat nasional

Inhu Raih Juara Pertama TOGA 2016 Tingkat Nasional

Pekanbaru (Antarariau.com) - Desa Seresam Kecamatan Siberida, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau meraih juara pertama skala nasional dalam lomba pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) 2016.

"Prestasi diraih Indragiri Hulu tersebut masuk dalam kategori kawasan pedesaan, yang menyisihkan Provinsi Gorontalo, Provinsi Lampung, dan Provinsi DIY," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Andra Sjafril di Pekanbaru, Kamis.

Menurut dia, Desa Seresam Kecamatan Siberida, memang setelah menjalani lomba untuk tingkat kabupaten, dan tingkat provinsi serta lolos seleksi Tim Pusat.

Sebelumnya serangkai seleksi yang haru dilewati adalah dimulai dari seleksi dokumen dan beberapa kabupaten yang masuk nominasi untuk kategori Pedesaan, Perkotaan, Terpencil/Sangat Terpencil yaitu Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Siak, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kabupaten Kuantan Singingi, Kota Pekanbaru.

Selanjutnya pada Bulan Juni-Juli 2016 dilakukan verifikasi lapangan ke Kabupaten-Kabutan tersebut oleh Tim Penilai Pemanfaatan Taman Obat Keluarga Provinsi Riau berdasarkan SK Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau.

"Pada Agustus 2016 ditetapkan sejumlah Pemenang Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga Provinsi Riau 2016 berdasarkan SK Gubernur Riau Nomor: Kpts. 782/VIII/2016," katanya.

Berikutnya, pada 13 November 2016 Kader Desa Seresam didampingi Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Pemegang Program Pelayanan Kesehatan Tradional berangkat ke Jakarta.

Pada 14 November setelah Upacara HKN di Kementerian Kesehatan RI, seluruh Kader dan Pendamping masing-masing Provinsi berkumpul di Ruang Dr. J. Leimena Kementerian Kesehatan RI dalam rangka Pengumuman Pemenang dan Penyerahan Tanda Penghargaan Menteri Kesehatan RI oleh Menteri Kesehatan RI Ibu Prof. Dr. Nila Farid Anfasa Moeloek, Sp.M (K).

"Dari ruang Dr. J. Leimena, pada 14 November 2016 sore seluruh peserta dan panitia melanjutkan perjalanan ke Solo dalam rangka Penyerahan Penghargaan Pemanfaatan Taman Obat Keluarga Tingkat Nasional oleh Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional di Alanan Hotel Solo," katanya.

Pada 15 November 2016 menjalani wisata ilmiah dan wisata edukasi ke B2P2TO2T Tawangmangu dan Delto Med Laboratories, wisata ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan minat masyarakat terhadap pemanfaatan tanaman obat (jamu) yang aman dan berkhasiat serta pelestarian tanaman obat yang dikemas secara edukatif dan rekreatif.

Sejumlah wisata ilmiah yang dikunjungi berupa etalase tanaman obat Indonesia, kebun produksi, Lawu Garden terdiri dari Subtripoc Garden dan Aromatic Garden, koleksi herbarium, koleksi benih tanaman obat, pembibitan tanaman obat, laboratorium terpadu dan wisata jamu di klinik saintifikasi Jamu Hortus Medicus.

Sementara itu TOGA adalah pengobatan dan atau perawatan dengan cara dan obat yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun temurun secara empiris yang dapat dipertanggungjawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.

"Pola hidup kembali ke alam dengan menggunakan cara tradisional banyak dipilih masyarakat dalam memelihara kesehatannya, penyehat tradisional atau oleh masyarakat sendiri sebagai asuhan mandiri. Pelayanan obat tradisional dalam bentuk asuhan mandiri di arahkan dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif dengan pemanfaatan TOGA," katanya.

Masyarakat didorong peran serta aktifnya untuk mandiri dalam mengatasi masalah kesehatan ringan, sehingga dapat meningkatkan kesehatan masyarakat diwilayahnya.

Sedangkan pembinaan dilakukan secara berjenjang dari mulai tingkat kecamatan, kabupaten/kota dan Provinsi antara sektor kesehatan bersama lintas sektor terkait seperti TP PKK, Kemendagri, Kementan dan sektor lain.

"Untuk meningkatkan motivasi dan apresiasi terhadap pemanfaatan TOGA dilakukan penilaian terhadap kelompok pemanfaatan Toga Yang Terdiri atas tiga kategori yaitu kategori kawasan perkotaan, kawasan pedesaan dan kawasan terpencil/sangat terpencil, yang dilakukan secara berjenjang dari tingkat kecamatan, kabupaten dan kota serta dan provinsi hingga tingkat pusat," katanya.