Dua Hektar Lahan Di Pangkalan Kerinci Disegel Polisi

id dua hektar, lahan di, pangkalan kerinci, disegel polisi

Dua Hektar Lahan Di Pangkalan Kerinci Disegel Polisi

Pekanbaru (Antarariau.com) - Kepolisian Resor Pelalawan, Provinsi Riau, menyegel lahan sekitar dua hektare yang terbakar pada Senin siang di Kota Pangkalan Kerinci tepatnya pada koordinat N 00.23.26.43 E 101.52.33.34.

"Lahan yang terbakar sudah dipasangi police line (garis polisi). Kami masih dalami pemilik lahan dan penyebab kebakaran," kata Kapolres Pelalawan AKBP Ari Wibowo di Pekanbaru, Senin.

Ari mengatakan kebakaran tersebut terjadi di Jalan Lingkar, Kota Pangkalan Kerinci Pelalawan. Kebakaran pertama kali terpantau terjadi pada 12.30 WIB dan langsung ditangani tim gabungan Polres Pelalawan bersama Pemadam Kebakaran setempat.

Cuaca yang cukup panas serta kontur tanah gambut dan ditumbuhi semak belukar menyebabkan proses pemadaman memakan waktu. Meski begitu, api berhasil dikuasai beberapa jam kemudian.

Selain di Jalan Lingkar, pada waktu yang hampir bersamaan kebakaran juga terjadi di Jalan Pemda, Pangkalan Kerinci. Luas kebakaran di lokasi kedua lebih kecil dibanding lokasi lainnya, yang terpantau berkisar satu hektare.

Hanya saja, di titik api yang kedua itu petugas mendapat informasi bahwasanya lahan yang terbakar merupakan milik koperasi karyawan perusahaan bubur kertas yang berada di Pelalawan.

"Kondisi terakhir api berhasil di atasi. Dalam waktu dekat akan segera dipanggil pemilik lahan untuk kepentingan pemeriksaan," lanjut Ari.

Pada Senin hari ini kebakaran hutan dan lahan terpantau di sejumlah wilayah Riau. Selain Pelalawan, kebakaran juga masih terpantau di wilayah Rokan Hilir, Hutan Lindung Bukit Suligi Rokan Hulu, Kampar dan yang terbaru di pinggiran Kota Pekanbaru.

Karhutla di Pekanbaru, tepatnya di Sidomulyo Barat, Kecamatan Tampan terpantau cukup luas yang diperkirakan berkisar 5 hektare.

Bahkan tim satuan tugas penanggulangan kebakaran hutan dan lahan harus menerbangkan Heli Sikorsky yang baru saja melakukan pengeboman air di Bukit Suligi ke titik api di Pekanbaru.

Cuaca panas serta masih adanya aktivitas pembakaran lahan diduga penyebab masih maraknya Karhutla di Riau. Padahal tim gabungan terus berusaha melakukan kegiatan pencegahan maupun penanggulangan begitu terpantau adanya titik api.

Belum adanya kesadaran masyarakat disebut salah satu penyebab Karhutla di Riau. Padahal sepanjang 2016 Polda Riau telah menetapkan 95 orang tersangka termasuk dua perusahaan yang diduga terlibat kebakaran.