Pekanbaru (Antarariau.com) - Komisi B DPRD Provinsi Riau menilai operasi pasar yang dilakukan pemerintah provinsi dan instansi terkait tidak mampu menstabilkan harga sejumlah bahan pokok yang meroket pasca-Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah.
"Katakanlah OP itu sedikit membantu, tetapi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Riau dalam hal ini harus melakukannya secara bersinergi, tidak hanya untuk menghadapi lonjakan harga pada Ramadhan dan hari raya idul fitri saja, tetapi juga pada hari-hari biasa," ujar Ketua Komisi B DPRD Riau Marwan Yohanis di Pekanbaru, Jumat.
Dikatakan, Pemerintah Provinsi Riau harus membuat gebrakan baru dalam menekan kenaikan harga kebutuhan pokok setiap harinya, dengan memberikan kepastian harga kepada masyarakat.
Ia menilai program pasar murah yang dilakukan Disperindag hanya untuk memperkaya pihak-pihak produsen tertentu saja, tanpa memperjual belikan hasil dari petani.
"Begitu musim murah itu dibeli saja semua hasil petani dengan harga pasar, nanti begitu kapan harus dikeluarkan harga tetap stabil. Jangan sampai setiap tahun masalah kita itu ke itu saja, tanpa punya langkah-langkah yang konkret dan komprehensif, sehingga kebijakan tidak bersifat jangka panjang untuk menjaga kestabilan harga tersebut," katanya.
Menurut Marwan, pemerintah provinsi Riau harus keluarkan ketahanan pangan yang dimiliki petani-petani daerah setempat. Ia mencontohkan seperti Bulog mengeluarkan stok-stok yang ada, bukan menjual barang-barang toko yang sudah menumpuk dijual kepada masyarakatnya. Katanya, meskipun Disperindag sudah berkali-kali menggelar OP, namun pada kenyataannya harga bahan pokok masih saja beljm stabil pasca lebaran.
"Kadang-kadang OP harganya sama saja dengan yang dipasaran. Misalnya diambil di toko-toko dalam jumlah besar, kemudian dijual kembali oleh pemerintah kepada masyarakat. Yang ada kita hanya memperluas pasar orang itu saja, Itu sama saja pemerintah melegalkan pasar kaget yang baru," paparnya.
Politisi Gerindra ini berharap, kedepannya Pemerintah Provinsi Riau dapat memberdayakan hasil petani-petani lokal dan membeli produk-produk yang dijual oleh masyarakat agar roda perekonomian rakyat daerah juga dapat meningkat.
Sebagai informasi, sejumlah komoditas kebutuhan rumah tangga tengah mengalami kenaikan di pasar, diantaranya harga ayam ras yang hingga saat ini masih bertahan di harga Rp29 ribu sampai Rp30 ribu per kilogramnya, harga daging Rp120 ribu per kilogramnya dan harga gula pasir yang masih bertahan di harga Rp16 ribu sampai Rp17 ribu per kilogramnya, harga bawang putih melonjak hingga 32.000 per kilogram, beras hingga 12 ribu per kilogram.
Keterangan dari Warga Pekanbaru, FITRI (29) mendesak pemerintah setempat agar segera menurunkan harga sembako karena dinilainya memberatkan kaum ibu yang harus menghemat belanja kebutuhan rumah tangga.
Oleh: Nella Marni
Berita Lainnya
Suara NasDem Riau naik 105 persen, rebut dua kursi pimpinan DPRD kabupaten
08 April 2024 21:31 WIB
Repol : Bulan puasa tak jadi penghalang tampung aspirasi rakyat
30 March 2024 10:35 WIB
DPRD Riau telusuri dugaan jual beli lahan manggrove di Meranti
15 March 2024 13:52 WIB
Anggota DPRD Riau minta pemprov perbaiki jalan rusak di Rohul
14 March 2024 14:00 WIB
GALERI FOTO - Komisi V DPRD Riau kunjungan observasi ke Disdik Kepri
08 March 2024 10:15 WIB
Gantikan Sulastri, Kartika Roni dilantik sebagai Anggota DPRD Riau
07 March 2024 15:18 WIB
Komisi III DPRD Riau bakal evaluasi BUMD merugi
06 March 2024 18:17 WIB
Anggota DPRD Riau sayangkan rencana kenaikan tarif tol Pekanbaru-Dumai
06 March 2024 17:34 WIB