Dumai, Riau, (Antarariau.com) - Dua pelajar SMP di Kota Dumai, Provisi Riau, tidak hadir pada hari pertama Ujian Nasional karena berhalangan tanpa keterangan, dan putus sekolah.
Ketua Panitia UN Dinas Pendidikan Dumai Misdiono menyebutkan, dua pelajar itu dari SMP Negeri 1 Dumai, yaitu Muhammad Rafi tidak hadir tanpa informasi dan siswa putus sekolah Lion Jospin Pangaribuan.
"Data sementara hari pertama ujian nasional SMP ada dua anak didik tidak hadir di SMPN 1, tapi untuk keseluruhan jumlah peserta yang absen masih menunggu data rekap dari seluruh sekolah," kata Misdiono, Senin.
Pelaksanaan UN SMP sederajat di Dumai diikuti sebanyak 4.618 peserta dari 51 sekolah, dan tiga sekolah diantaranya menggelar ujian dengan berbasis komputer, yaitu SMPN 2, SMPN Binaan Khusus dan SMP Santo Tarcisius.
Wali Kota Zulkifli AS diagendakan melakukan peninjauan UN ke sejumlah sekolah, diantaranya, SMPN Binsus, MTsN dan SMP Santo Tarcisius, sedangkan Wakil Wali Kota Eko Suharjo akan melihat ke SMPN 2, MTs Al-Huda dan SMP Budi Dharma.
"Pendistribusian naskah UN sejauh ini lancar dan tidak ada kendala, termasuk untuk ke sekolah di wilayah pinggiran yang dititipkan ke kantor Polisi Sektor Bukit Kapur," jelasnya.
Dinas Pendidikan berharap pelaksanaan UN ini tidak menemui kendala dan seluruh peserta didik dapat mengikuti dengan baik dan benar serta memperoleh hasil memuaskan.
Sementara, Kepala Rumah Tahanan Kelas II B Dumai Muhammad Lukman memastikan tidak ada warga binaan anak penghuni yang mengikuti ujian nasional dari balik sel penjara.
"Nihil pelajar SMP yang ikut ujian nasional di rutan," ujarnya kepada wartawan.