Polisi Carikan Bus Pulangkan Peserta Kongres HMI

id polisi carikan, bus pulangkan, peserta kongres hmi

Polisi Carikan Bus Pulangkan Peserta Kongres HMI

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kepolisian Resort Kota Pekanbaru mencarikan bus menuju Jakarta untuk peserta penggembira Kongres Himpunan Mahasiswa islam ke-29 di Gelanggang Olahraga Remaja Kota Pekanbaru.

"Ada beberapa diantaranya yang ingin pulang dan perlu fasilitasi. Untuk upaya pemulangan kita koordinasi dengan senior HMI. Saat ini sedang mengupayakan 4 bus direncanakan, 45 orang per bus menuju Jakarta," kata Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Aries Arief Hidayat di Pekanbaru, Jumat.

Hal itu disampaikannya setelah rapat tertutup bersama Pelaksana Tugas Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, Danrem 031/Wirabima Brigjend Nurendi, Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), dan HMI itu sendiri. Kongres HMI awalnya hanya dijadwalkan 22-26 November, tapi masih berlanjut hingga sekarang.

Namun begitu, pihaknya terkendala dalam mencari bus tersebut di Pekanbaru. Hal itu mengingat Kota Pekanbaru bukanlah kota akhir, hanyalah kota transit berbagai daerah tujuan di Pulau Sumatera.

"Menghadirkan Bus ini tidak mudah karena kita kota transit, bukan kota akhir. Lebih banyak itu di Sumatera Utara. Mereka mau dupulangkan ke Jakarta setelah itu ke tempat masing-masing," tambahnya.

Terkait pelaksanaan kongres, Polres Pekanbaru telah memerintahkan kepada panitia selesai paling lambat Sabtu besok (5/12) pukul 12.00 WIB. Alasannya karena pada Minggu (6/12) pihak keamanan sudah melakukan pergeseran pasukan untuk menghadapi pemilihan kepala daerah serentak.

"Sebetulnya sudah terlalu banyak waktu yang diberikan, ini kebijakan sudah optimal. pertimbangannya Hari Minggu (6/12) sudah Pergeseran Pasukan (Serpas). Kita beri tenggat waktu HMI Sabtu (5/12) pukul 12.00 WIB," kata Kapolres.

Sebelumnya kongres sejak awal kongres sering menimbulkan kericuhan dari peserta penggembira. Akhirnya sekitar 400 lebih massa asal Sulawesi telah dipulangkan Senin (30/12) lalu. Namun belum semuanya yang mau pulang saat itu dan malah melakukan demonstrasi menuntut delapan rekan meereka yang ditangkap polisi karena membawa senjata tajam.