BMKG Deteksi Keberadaan "Hotspot" Di Riau

id bmkg deteksi, keberadaan hotspot, di riau

BMKG Deteksi Keberadaan "Hotspot" Di Riau

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru mendeteksi keberadaan titik panas atau "hotspot" di Provinsi Riau pada Senin sore.

Berdasarkan data BMKG Pekanbaru yang diterima Antara titik api yang terdeteksi melalui pencitraan satelit Terra dan Aqua pukul 16.00 WIB berlokasi di Kabupaten Pelalawan.

Selain Riau sejumlah titik panas juga terpantau di sejumlah Provinsi lainnya di Sumatera seperti Sumatera Selatan enam titik, Jambi satu titik dan Lampung tiga titik.

Meski ditemukan sejumlah titik panas di Sumatera namun jarak pandang di Riau relatif baik. Kepala BMKG Pekanbaru, Sugari menjelaskan jarak pandang di Riau rata-rata 8 Kilometer.

"Secara umum cuaca wilayah Provinsi Riau Cerah Berawan. Potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang disertai petir pada berpotensi terjadi pada Riau bagian Utara, Barat, Tengah dan sebagian Selatan," jelas Sugarin.

Dia menjelaskan bahwa bulan November ini merupakan puncak musim hujan sementara pada Desember mendatang Riau secara keseluruhan akan mengalami masa transisi beralih ke musim kemarau.

Sementara itu, secara khusus BMKG memperingatkan Riau akan kembali memasuki musim kemarau pada Januari dan Februari mendatang. "Untuk itu perlu langkah tegas guna menghindari terjadinya kembali kebakaran lahan dan hutan," ujarnya.

Dalam sepekan terakhir, lembaga pemantau cuaca rutin mengeluarkan peringatan dini akan terjadinya hujan disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayah Riau.

Untuk itu, dia mengimbau kepada masyarakat agar mengurangi aktivitas di luar rumah. Sugarin menambahkan secata umum cuaca di Riau Cerah Berawan.

Berdasarkan pengamatan Antara hujan seringkali mengguyur Kota Pekanbaru sejak awal November 2015 lalu.

Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Riau mulai memetakan sejumlah kabupaten kota yang berpotensi terjadi banjir dan longsor setelah provinsi tersebut dipastikan memasuki musim penghujan.

"Sejumlah daerah yang rawan terjadi banjir yakni Rokan Hilir, Kampar, Pelalawan, Pekanbaru dan Kampar menjadi pengawasan utama kita," kata Kepala BPBD Riau Edwar Sanger beberapa waktu lalu.

Selanjutnya daerah yang rawan longsor diketahui terdapat dua titik yakni Kabupaten Kampar yang berbatasan dengan Sumatera Barat serta Rokan Hilir yang berbatasan dengan Sumatera Utara.

Untuk daerah yang disebut sebagai rawan longsor, BPBD menyatakan pihaknya segera berkoordinasi dengan BPBD dan pemerintah setempat guna menyiagakan alat berat.

"Mulai sekarang kita tingkatkan koordinasi guna mencegah kejadian yang tidak diharapkan," pungkasnya.