Jakarta, (Antarariau.com) - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan harga gas, khususnya untuk industri di Provinsi Sumatera Utara turun 2,5 dolar AS per satu juta "British thermal unit" (MMBTU).
"Targetnya 2,5 dolar AS kita bisa turunkan dari sekarang harganya 13 sampai 14 dolar AS menjadi 11-12 dolar AS per MMBTU," ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas I Gusti Nyoman Wiratmaja di Jakarta, Senin.
Ia menuturkan kini pihaknya sedang mencari formulasi dan skenario untuk menurunkan harga dari sisi hulunya, transmisi dan distribusi.
Untuk hulu, pihaknya akan menurunkan harga maksimum kontrak menjadi enam dolar AS.
"Jadi dari hulu nanti kalau harga gasnya diatas enam dolar kontrak hulunya kan kita turunkan jadi maksimum enam dolar, begitu juga dengan harga transmisi," kata Wiratmaja.
Selain itu, tutur dia, Kementerian ESDM akan mengusulkan pajak-pajak yang masih dikenakan secara ganda untuk disiginifikasi agar harga gas dapat turun 2,5 dolar AS.
Ia mengatakan pemerintah dapat mengambil peran di hulu, selanjutnya ia juga meminta efisiensi dari Pertamina dan PGN dengan menurunkan profit agar harga lebih murah.
"Di hulunya pengurangan bagian pemerintah, kemudian transmisinya Pertamina untuk efisiensi, di distribusi kita minta PGN diefisiensi," tutur Wiratmaja.
Sejumlah industri pengguna gas bumi di Medan mengeluhkan tingginya harga beli gas, sehingga menyebabkan produksi terhenti.
Sebelumnya, Kepala Divisi Komunikasi Korporat PGN Irwan Andri Atmanto mengungkapkan, harga beli gas PGN untuk memenuhi kebutuhan pelanggan industri di Medan, Sumut sudah tinggi, sehingga menyebabkan harga jualnya pun menjadi semakin mahal.
Menurut dia, PGN membeli gas dari kilang regasifikasi di Arun, Aceh dengan harga sekitar 13,8 dolar AS per MMBTU dan menjual ke industri sebesar 14 dolar AS per MMBTU.
Sementara Wakil Presiden Komunikasi Korporat Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan harga jual gas dari regasifikasi Arun yang dijual ke PT PGN (Persero) Tbk sebesar 13,8 dolar AS per MMBTU karena harus lewat proses berjenjang mulai regasifikasi LNG di Arun oleh PT Perta Arun Gas, kemudian ditransportasikan melalui pipa ke Medan, Sumut oleh PT Pertagas, dan dijual PT Pertagas Niaga ke PGN.
Di sisi lain, harga gas pipa dari Pangkalan Susu yang juga ditetapkan pemerintah hanya sebesar 8,31 dolar AS per MMBTU sehingga pihaknya meminta PGN melakukan "blending price" (pencampuran harga) kedua sumber itu berdasarkan rata-rata tertimbang harga dan volume pasokan.
Perhitungan "blended price" untuk kedua harga gas tersebut, kata dia, masih di bawah 11 dolar AS per MMBTU.
Berita Lainnya
Pemerintah targetkan 50 ribu unit mobil listrik akan terjual pada 2024
30 April 2024 12:45 WIB
Riau targetkan peroleh 25 emas di PON XXI Aceh-Sumut
28 April 2024 11:09 WIB
Pemerintah targetkan sejuta wirausaha baru untuk siapkan Indonesia jadi negara maju
12 May 2022 17:06 WIB
Pemerintah targetkan angka prevalensi stunting di bawah 14 persen pada 2024
24 March 2022 16:15 WIB
Luhut targetkan Rp400 triliun belanja pengadaan barang pemerintah dari UMKM
24 February 2022 13:15 WIB
Pemerintah targetkan produksi WK Rokan 200.000 barel/hari
15 October 2021 6:47 WIB
Pemerintah targetkan pelaksanaan program vaksinasi COVID-19 capai 80 persen pada 2021
29 September 2021 13:37 WIB
Pemerintah targetkan KEK BAT Batam bisa serap investasi miliaran dolar AS
12 June 2021 16:17 WIB