Jakarta, (Antarariau.com) - Badan SAR Nasional (Basarnas) tidak akan menggunakan lagi kekuatan pesawat P-3C Orion milik Korea Selatan dalam pencarian korban pesawat AirAsia QZ8501.
"Kekuatan udara untuk besok kembali dikurangi, yaitu pesawat Korea Selatan yang akan dikembalikan dari mission area," kata Kepala Basarnas F Henry Bambang Soelistyo di kantor Basarnas Pusat, Jakarta, Minggu.
Sehingga secara umum, lanjutnya, kekuatan udara dalam proses pencarian berasal dari Indonesia.
"Tinggal beberapa kapal asing yang membantu kita, yaitu dari Singapura dua, Malaysia dua, Amerika dua dan Tiongkok satu, karena kita masih membutuhkan teknologi yang dimiliki kapal tersebut," kata dia.
Basarnas juga akan terus melakukan evaluasi bantuan kekuatan yang digunakan untuk tujuan efektivitas.
Sebelumnya kapal-kapal yang didatangkan dari Jepang dan satu kapal Singapura juga sudah meninggalkan daerah operasi di Indonesia sejak beberapa hari lalu.
"Tentu, kita ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada negara-negara sahabat yang telah membantu kita," ujar Soelistyo.
Berita Lainnya
Basarnas temukan kapal Norwegia alami mati mesin di Perairan Serangan Bali
29 April 2024 13:29 WIB
Basarnas berupaya evakuasi dua warga Lebak yang tertimbun galian batu bara
29 April 2024 12:01 WIB
Basarnas dan Pemkab Banyuwangi kolaborasi patroli udara arus balik Lebaran 2024
15 April 2024 12:34 WIB
Korban jatuh dari Jembatan Siak I ditemukan dalam keadaan tak bernyawa
24 March 2024 14:02 WIB
Seorang nelayan hilang saat jaring ikan di perairan Kabupaten Ende
17 March 2024 14:41 WIB
Tim gabungan kerahkan 13 unit kapal cari warga Taiwan yang hilang di laut
14 March 2024 10:28 WIB
Tim Basarnas masih lakukan pencarian korban kapal terbalik
12 March 2024 15:49 WIB
150 personel cari korban banjir hilang Pesisir Selatan
10 March 2024 13:36 WIB