Riau Pacu Pengelolaan Energi Biomassa Jadi Bioenergi

id riau pacu, pengelolaan energi, biomassa jadi bioenergi

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Dinas perkebunan Provinsi Riau kini terus memacu kegiatan pengolahan energi biomassa yang bersumber dari limbah padat dan cair komoditas perkebunan di daerah itu, menjadi bioenergi.

"Limbah padat seperti cangkang sawit, fiber, tandan kosong, dan limbah cair atau gas cukup tersedia banyak di Riau, menjadi sumber bahan baku alternatif energi terbarukan atau bionergi," kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Zulher di Pekanbaru, Selasa.

Zulher menyampaikan itu dalam pertemuan dengan Direktur Pascapanen dan Pembinaan Usaha Dirjen Perkebunan, Ir Bambang Sadjuga MSc, Kasubdit Investasi dan Kerjasama Bioenergi Kemen ESDM, Anna Rufaida, Kornas EEP Indonesia, Ir Nasrullah Salim, satker tingkat provinsi yang terkait, akademisi, pelaku usaha, Aspekpir, Apkasindo dan juga Disbun Kabupaten se-Riau.

Menurut dia, bioenergi dibutuhkan sebagai bahan baku alternatif ini akibat eksplorasi sumber bahan baku utama, fosil, telah mengalami penyusutan.

Namun demikian, katanya, salah satu bahan baku yang dianggap "feasible" yaitu biomassa yang berasal dari pengolahan kelapa sawit.

"Untuk itu, Disbun Riau terus mendorong pihak swasta agar segera mengolah biomassa yang mereka miliki menjadi bioenergi," katanya dan menambahkan acara yang digagas ini merupakan rangkaian program Disbun Riau untuk mendorong pengolahan biomassa yang bersumber kepada limbah padat dan cair komoditas perkebunan sebagai sumber energi baru dan terbarukan oleh pelaku usaha.

Ia menyebutkan, bahan baku biomassa di Riau sangat berlimpah dan selama ini hanya menjadi limbah yang merusak lingkungan. Dengan diolahnya biomassa tersebut, akan memberi imbas positif antara lain akan menjadikan agro industri yang ramah lingkungan, menambah pendapatan daerah dan membantu program ketahanan energi nasional yang digencarkan pemerintah pusat.

"Biomassa dari 187 PKS di Riau setidaknya mampu menghasilkan tidak kurang dari 187 MW daya listrik. Dengan nilai 187 MW, dapat mengalahkan produksi listrik dari PLTA Koto Panjang sebesar 115 MW yang selama ini telah mengelektrifikasi Sumbar dan Riau. Dengan bahan baku yang berlimpah ini, maka seharusnya Riau bisa menjadi lumbung listrik," katanya.

Menurut Zulher, perusahaan perkebunan yang telah mengolah biomassa menjadi bioenergi hingga kini yaitu PTPN V kebun Sei Tandun dan PT Musim Mas grup. Untuk itu, masih terdapat 180-an perusahaan perkebunan yang belum mengolahnya.

Dia mengakui bahwa pihaknya pada tiap pertemuan pengawasan lapangan meminta perusahaan untuk mengolah limbah yang mereka miliki menjadi bioenergi.