Chevron Cari Peluang Baru Untuk Energi

id chevron, cari peluang, baru untuk energi

 Chevron Cari Peluang Baru Untuk Energi

Pekanbaru, (Antarariau.com) - PT Chevron Pasific Indonesia masih terus mencari peluang baru di berbagai wilayah di tanah air untuk menyediakan energi lewat produksi minyak dan gas maupun geotermal.

"Sampai saat ini, operasi Chevron di Indonesia telah menyumbangakan sekitar 40 persen dari produksi minyak Indonesia," kata Manajer Komunikasi Chevron, Tiva Permata kepada Antara lewat pesan elektroniknya, Rabu siang.

Satuan Kerja Khusus Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) sebelumnya merilis realisasi produksi minyak di dalam negeri semester I 2014 mencapai 788 ribu barel per hari (bph) atau masih di bawah target produksi minyak dalam APBN Perubahan tahun ini sebesar 818 ribu bph.

Namun Kepala SKK Migas Johannes Widjonarko menyatakan optimistis target produksi minyak tahun ini masih bisa tercapai karena kontraktor migas akan menggenjot produksi memasuki semester II 2014.

"Semua itu fluktuatif, seperti misalnya pada tanggal 16 Agustus lalu, produksi harian kita mencapai 819 ribu bph," katanya.

Sementara itu khusus di Provinsi Riau, PT Chevron Pasific Indonesia memiliki wilayah operasi meliputi Blok Rokan yang terdapat dua lapangan minyak utama yakni Minas dan Duri.

Chevron adalah produsen energi panas bumi terbesar di dunia dan memiliki wilayah operasi yang besar di Indonesia.

Energi geothermal dihasilkan dari panas yang berasal dari dalam perut bumi dan mampu menghasilkan listrik yang andal tanpa efek gas rumah kaca.

Anak perusahaan Chevron Geothermal sebelumnya meruliskan, telah mengoperasikan dua proyek geothermal di Indonesia -- Darajat dan Salak -- keduanya berada di Pulau Jawa.

Proyek Darajat menyediakan energi geothermal, yang mampu menghasilkan listrik berkapasitas 259 megawatt. Seluruh listrik yang dihasilkan dari operasi Darajat dijual langsung untuk kebutuhan listrik nasional. Dan saat ini dikabarkan Chevron memiliki 95 persen kepemilikan operasi di Darajat.

Perusahaan ini juga memiliki dan mengoperasikan proyek Salak terkait geothermal yang merupakan salah satu yang terbesar di dunia, dengan total kapasitas operasi mencapai 377 megawatt.