Dumai Bersihkan Dari Gepeng Jelang Ramadhan

id dumai bersihkan dari gepeng jelang ramadhan

  Dumai Bersihkan Dari Gepeng Jelang Ramadhan

Dumai, Riau, (Antarariau.com) - Pemerintah Kota (Pemkot) Dumai akan membersihkan jalanan protokol dari keberadaan gelandangan dan pengemis (gepeng), orang kurang waras serta anak punk yang berpotensi marak terjadi menjelang bulan Ramadhan.

"Untuk itu akan digelar operasi penertiban gepeng, orang gila dan anak punk yang hidup di jalanan, agar pelaksanaan ibadah puasa umat muslim berjalan khusuk dan nyaman," kata Kepala Dinas Sosial Kota Dumai Darmawan di Dumai, Rabu.

Dia menyebutkan, pihaknya mengantisipasi kehadiran mereka yang musiman dan datang dari berbagai daerah ke wilayah itu dengan cara intensif melakukan pengawasan di sepanjang jalan.

Sebab diprediksi akan banyak gepeng dan anak punk dari luar Dumai masuk ke kota itu pada saat bulan Ramadhan hingga perayaan Idul Fitri untuk mengais rezeki dengan cara meminta-minta di jalan umum.

"Kita tidak akan mentoleransi keberadaan gepeng di jalanan, terutama dari berbagai daerah. Mereka akan kita tertibkan dan dipulangkan ke kampung halamannya," ungkap dia.

Upaya penertiban itu, lanjutnya, akan dilakukan Dinsos Kota Dumai dengan cara langsung menjaring para gepeng dan anak punk yang kedapatan tengah beraktivitas atau berkeliaran di jalan umum.

Dinsos Kota Dumai juga mengharapkan dukungan dan partisipasi dari masyarakat luas untuk memberantas keberadaan gepeng tersebut dengan aktif melaporkan ke pihaknya ketika menemukan mereka di jalanan.

"Setiap ada masukan atau keluhan aktivitas gepeng atau anak punk, kita akan langsung menjaring mereka dan segera memberikan tindakan pemulangan," tegasnya.

Program penanganan gepeng dan anak punk tersebut telah diagendakan rutin oleh Pemerintah Kota Dumai dalam rangka menciptakan ketertiban dan ketentraman lingkungan serta mempercantik perwajahan kota.

Pada 2013, Dinsos Kota Dumai telah menangani 57 kasus orang gila yang ditangkap dan dikirim ke Rumah Sakit Jiwa Tampan, Kota Pekanbaru, ditambah seratusan lebih gepeng dan anak punk yang terjaring dan berasal dari berbagai daerah seperti Sumatera Utara dan Sumatera Barat.