Paris (ANTARA) - Presiden Prancis Emmanuel Macron menolak pengunduran diri Perdana Menteri Prancis Gabriel Attal pada Senin (8/7) setelah partai yang berkuasa gagal mendapatkan suara mayoritas dalam pemilihan umum legislatif yang digelar lebih awal (snap legislative election), demikian dilaporkan kanal berita Prancis BFMTV.
Macron telah meminta Attal untuk tetap menduduki posisinya sebagai PM "untuk saat ini" guna menjamin stabilitas Prancis, ungkap BFMTV mengutip kantor kepresidenan Prancis, Elysee.
Dalam dua putaran pemilu legislatif yang digelar pada 30 Juni dan 7 Juli, koalisi sentris Macron menempati posisi kedua dengan 163 kursi, tertinggal dari aliansi partai sayap kiri, New Popular Front (NFP), yang memperoleh suara mayoritas relatif dengan 182 kursi di Majelis Nasional yang beranggotakan 577 orang
Presiden Prancis itu mengumumkan pembubaran Majelis Nasional pada 9 Juni dan menyerukan pemilu legislatif baru setelah koalisi Partai Renaissance yang dipimpinnya mengalami kekalahan telak dalam pemilu Parlemen Eropa.
Baca juga: 115 anggota parlemen Prancis minta Presiden Macron setop jual senjata ke Israel
Berita Lainnya
Nilai tukar rupiah melemah tajam karena The Fed beri pernyataan sangat "hawkish"
19 December 2024 10:35 WIB
Direksi BRK Syariah bersama Wamen Dikdasmen RI hadiri Milad ke-112 Muhammadiyah
19 December 2024 10:16 WIB
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB