GAPKI RIAU BANTU MERANTI ALAT PEMADAMAN API

id gapki riau, bantu meranti, alat pemadaman api

GAPKI RIAU BANTU MERANTI ALAT PEMADAMAN API

Pekanbaru (antarariau.com) - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Riau memberikan empat set pompa air jenis bagi Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau untuk memadamkan api kebakakaran hutan dan lahan (Karhutla) di daerah itu.

"Bantuan diberikan karena di Kabupaten Kepulauan Meranti tercatat sebagai salah satu daerah di Riau paling parah terjadinya kasus kebakaran hutan dan lahan," kata Ketua GAPKI Cabang Riau, Wisnu O Suharto di Pekanbaru, Minggu.

Menurut Wisnu, GAPKI Riau secara organisasi turut membantu pemerintah daerah dalam usaha pemadaman api akibat kebakaran hutan dan lahan pada beberapa kabupaten yang dianggap parah.

Bantuan yang sama juga telah diberikan untuk Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis sebanyak dua set pompa air jenis robin.

"Secara organisasi GAPKI Riau prihatin dengan kasus kebakaran ini sehingga semua pihak harus turut terlibat memberikan bantuan antara lain dalam bentuk pemberian alat pemadaman api itu," katanya.

Ia mengatakan, selain membantu secara organisasi, GAPKI Riau turut menginstruksikan kepada seluruh perusahaan kelapa sawit untuk memberikan bantuan, baik dalam usaha pemadaman api maupun bantuan pascabencana nantinya.

Kini, katanya lagi, banyak perusahaan aktif membantu Pemda terkait upaya memadamkan api dan juga memberi bantuan yang dibutuhkan oleh pengungsi," katanya.

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Drs Zulher MS mengatakan, koordinasi antara Disbun Riau dengan GAPKI Riau dan Perusahaan Kelapa sawit terus terjalin dengan baik pascakasus Karhutla ini.

"Perusahaan sudah turut aktif dalam mengantisipasi dan menanggulangi kebakaran ini, kendati memang sejauh ini kita belum melihat hasil yang signifikan karena kebakaran ini sangat berat," katanya.

Namun, Disbun Riau memberikan data Karhutla dengan titik api di lokasi perkebunan jika diminta perusahaan dan GAPKI. Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Kepulauan Meranti, Mamun Murod mengatakan, daerahnya merupakan salah satu kabupaten yang terparah bencana kebakarannya.

Hingga saat ini, menurut dia, sudah lebih dari 3.179,2 hektare lahan dan hutan yang terbakar di Kepulauan Meranti sejak sebulan terakhir.

"Jika tidak ditanggulangi segera maka luas lahan dan hutan yang terbakar tersebut akan terus bertambah. Ada tujuh titik api yang paling besar di Kepulauan Meranti kini. Luasnya yang masih terbakar mencapai 1.317 hektar," katanya dan menambahkan tujuh titik api tersebut perlu segera dipadamkan untuk menghindari makin meluasnya Karhutla di daerah kepulauan itu.