Pemprov Riau gencarkan sosialisasi bahaya HIV/AIDS pada remaja

id Pemrov Riau

Pemprov Riau gencarkan sosialisasi bahaya HIV/AIDS pada remaja

Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution. (ANTARA)

Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Riau menggencarkan sosialisasi kepada remaja setempat tentangHuman Immunodeficiency Virus/Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS) karena mereka menjadi kelompok potensial terjangkit penyakit itu.

"Sosialisasi perlu terus digencarkan karena program yang selama ini dilakukan belum sepenuhnya efektif mencegah remaja untuk tidak terinfeksi dengan virus menular pada kemaluan ini," kata Wakil Gubernur RiauEdy natar Nasution di sela Seminar Nasional HIV\AIDS di Pekanbaru, Rabu.

Menurut dia, Seminar Nasional HIV/AIDS yang digelar Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Riau merupakan satu dari sekian banyak upaya yang dilakukan untuk mencegah penularan HIV/AIDS, khususnya dari kalangan produktif.

Upaya ini, katanya, diperlukan karena 60 persen kasus HIV/AIDS banyak ditemukan pada kelompok produktif, yakni dengan rentang umur 25-45 tahun.

"Dari data tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa para remaja merupakan kelompok yang sangat potensial terjangkit HIV/AIDS, yang diakibatkan oleh perilakunya sendiri. Sebab kelompok remaja memiliki rasa keingintahuan yang tinggi terhadap sesuatu, termasuk HIV/AIDS," katanya.

Mereka, katanya, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi selalu ingin mencoba hal baru sehingga tidak sedikit remaja terjerumus dalam perbuatan menyimpang dan seks bebas.

Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat, khususnya remaja, untuk ambil peran dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS.

Sebab, katanya, jika berkomunikasi dengan teman sebaya akan jauh lebih efektif dan lebih mudah.

"Bangunlah kesadaran kepada kelompok sebaya yakni dengan memanfaatkan pendidikan sebaya, sebab jika remaja berkomunikasi dengan kelompok sebaya itu akan lebih efektif dan lebih mudah menyampaikan informasi khususnya tentang bahaya pergaulan dan seks bebas," kata Edy.

Ia berharap, upaya penanggulangan HIV/AIDS dilakukan secara sistemik dan terpadu mulai dari peningkatan perilaku hidup sehat, pencegahan penyakit, hingga perawatan dukungan pengobatan bagi ODHA dan orang-orang terdampak HIV/AIDS.

"Pemahaman HIV/AIDS pada remaja perlu ditingkatkan lebih banyak lagi dan orang tua terus membekali anak mereka dengan pengetahuan serta meningkatkan keimanan dan ketakwaan, hindari kegiatan-kegiatan yang bisa berisiko terjadinya penularan penyakit menular itu hindari seks bebas dan penggunaan obat-obat terlarang narkoba," demikian Edya Natar Nasution.