Kerajinan napi Lapas Pekanbaru laris di Bali

id Kanwil Kemenkumham Riau

Kerajinan napi Lapas Pekanbaru laris di Bali

Arsip. Sejumlah warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) menyelesaikan pembuatan kerajinan tangan getah nyatu motif Dayak. (ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

Pekanbaru (ANTARA) - Aneka kerajinan/karya Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Pekanbaru dan laris terjual dalam festival Karya Cipta Anak Negeri di Bali.

"Terima kasih atas kerja keras semua jajaran dan banyak produk karya WBP yang terjual membuktikan Riau berkesan bagi masyarakat dan pengunjung," kata Kepala Kanwil Kemenkumham Riau MJahari Sitepu dalam rilisnya diterima ANTARA Riau, Minggu.

Festival Karya Cipta Anak Negeri digelar 30 Oktober 2022 di Ardha Candra Werdhi Budaya Art Centre Bali, ditaja Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI).

Kakanwil Kemenkumham Riau Mhd Jahari Sitepu menyebutkan stand produk UMKM Riau memajang produk-produk UMKM Riau, diantaranya adalah tanjak, tas rajut Riau, dompet relief, gantungan kunci, dan tas batik.

Selain itu produk hasil karya WBP Riau yakni kopi racikan Lapas Pekanbaru, mukenah dari Lapas Perempuan Pekanbaru, kopiah khas Lapas Bangkinang, dan miniatur pesawat dan mobil karya WBP Rutan Pekanbaru.

"Produk yang diproduksi oleh masyarakat Riau sangat baik dan berkualitas sehingga banyak terjual," kata Jahari.

Sebelumnya pada acara penutupan festival yang juga dihadiri ribuan masyarakat itu Menkumham Yasonna Laoly, mengatakan Indonesia berkembang sebagai negara kreatif atas hasil karya yang dihasilkan.

Pada Tahun 2022, ada 80 ribuan lebih pencatatan hak cipta yang semakin meningkat. Pendaftaran hak cipta melalui POP HC hanya membutuhkan 10 menit, yang dulunya membutuhkan waktu 23 hari.

"Daftarkan Kekayaan Intelektual hasil kreasi dan produk lainnya, maka akan mendapatkan perlindungan hukum. Pentingnya kepastian hukum atas karya tersebut, agar mendatangkan keuntungan bagi kreator dan pencipta," kata Yasonna.

Festival ini juga diharapkan mendatangkan keuntungan bagi masyarakat sekitar, untuk mengembangkan budaya dan produk para kreator dan pelaku ekonomi kreatif.

Yasonna juga menyebut perlunya sinergitas Kemenkumham dan instansi terkait dalam bidang karya cipta atau hak cipta serta peran masyarakat dalam turut memberikan apresiasi dan dukungan hak cipta.

Acara penutupan festival ini juga dihadiri ribuan masyarakat. Festival ini turut dimeriahkan berbagai kegiatan seperti fashion show, creative talks, live music, dan awarding awards.