UNRI gunakan hasil riset sawit dukung pengembangan UMKM sawit

id LPM UNRI,Unri, universitas riau

UNRI gunakan hasil riset sawit dukung pengembangan UMKM sawit

UMKM pada sektor kelapa sawit berperan menyumbang 3,5 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dengan total menyerap 16 juta tenaga kerja. (ANTARA/HO- UNRI)

Pekanbaru (ANTARA) - Universitas Riau (Unri) melakukan riset dan pengabdian dalam bentuk inovasi kelapa sawit sebagai upaya untuk mendukung pengembangan usaha para pelaku UMKM di Pekanbaru yang bergerak di bidang pengolahan kelapa sawit.

Ketua LPPM UNRI Prof Dr Almasdi Syahza SE MP dalam keterangan tertulisnya di Pekanbaru, Minggu, menyebutkan sejumlah hasil riset dan kegiatan pengabdian Dosen UNRI di bidang Sawit dan bidang ilmu lainnya berupa aneka produk telah menjangkau masyarakat sebanyak 14 produk yakni minuman kesehatan teh tarik chorella genki, dahril botle chorella, kapsul chorella, cream tabir, piring dari lidi sawit, graphene guard, minuman kesehatan D’Pina.

"Berikutnya, WPC limbah batang sawit pada pelepah sawit, kompos organik biofarm, kursi dan meja komposit batang sawit, Lomak pakan sapi, serindit AERO pesawat maping, mobile infusion bag, teknologi polimer, karbon biomassa, aplikasi go profteach corner, smart machine vision, dan buku-buku hasil riset yang berkaitan dengan sawit," kata Almasdi.

Almasdi mengatakan aneka produk diproduksi UMKM itu berkembang karena didukung dan diberdayakan oleh Kemenkeu RI melalui program-programnya termasuk sektor kelapa sawit untuk berkembang lebih pesat melalui APBN. Dukungan diberikan mulai dari mengakses permodalan murah, pembekalan keterampilan, dan mekanisme pemasaran produk.

"Kegiatan ini sejalan dengan visi hilirisasi industri kelapa sawit 2045 di mana Indonesia akan menjadi pusat produsen dan konsumen produk turunan minyak kelapa sawit dunia sehingga mampu menjadi penentu harga Crude Palm Oil (CPO) global,” katanya.

Apalagi potensi produk sawit dan turunannya di Riau sangat besar sehingga beragam kegiatan pameran perlu terus didukung karena diharapkan dapat menjadi sarana penyebarluasan informasi dan edukasi kepada masyarakat tentang industri dan manfaat kelapa sawit beserta pengembangannya.

Tercatat UMKM yang bergerak di usaha kelapa sawit tercatat berperan menyumbang 3,5 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dengan total menyerap 16 juta tenaga kerja dalam beberapa tahun terakhir.

"PDB diartikan sebagai nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi di dalam wilayah tersebut dalam jangka waktu tertentu yang biasanya per tahun," kata Almasdi.

Ia mengatakan, PDB berbeda dari produk nasional bruto karena memasukkan pendapatan faktor produksi dari luar negeri yang bekerja di negara tersebut.

PDB katanya, menghitung total produksi dari suatu negara tanpa memperhitungkan apakah produksi itu dilakukan dengan memakai faktor produksi dalam negeri atau tidak. Sedangkan sektor produksi UMKM Riau juga turut memberikan sumbangan untuk PDB Indonesia secara keseluruhan.

"Karenanya sarana promosi pengembangan produk inovasi anak bangsa khususnya melalui perguruan tinggi, serta melalui produk-produk inovasi perlu terus dilakukan agar dapat menjangkau masyarakat," katanya.