Dampak sawit, aktifitas penyeberangan Pelabuhan Roro Dumai sepi

id Dampak, sawit, aktifitas, penyeberangan, Pelabuhan, Roro,Dumai,sepi

Dampak sawit, aktifitas penyeberangan Pelabuhan Roro Dumai sepi

Pelabuhan Roro Dumai terdampak pascaanjloknya harga TBS di Riau, Dumai, Rabu (27/7/2022). (ANTARA/Vera Lusiana)

Pekanbaru (ANTARA) - Anjloknya harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Riau tiga bulan terakhir, telah berdampak kepada merosotnya aktifitas Pelabuhan Roro Dumai.

“Jadi truk-truk colt diesel yang angkut sawit dan karet tak lagi ada yang menyeberang (ke Dumai), sudah dua bulan ini lah sepi," kata Staf Pelabuhan Roro Dumai Riandi kepada media di Dumai, Kamis.

Diterangkannya, masyarakat yang bermukim di Pulau Rupat sebagai petani kelapa sawit dan karet, kini memilih tidak menjual hasil panen ke Dumai lantaran terbebani biaya operasional yang tinggi.

"Karena kalau hari-hari biasa truk-truk sawit ini lah yang ramai menyeberang. Jadi hitung-hitungannya tak masuk. Anggaplah ada selisih, di Rupat Rp1.100 di Dumai Rp1.200 lebih bagus mereka jual di sana karena untuk ongkos penyeberangan saja mereka sudah rugi. Makanya, hampir tak ada lagi truk-truk pengangkut sawit itu yang menyeberang,” terangnya

Dikatakan dia, petani hanya menjual sawit dan karet lewat pengepul di Rupat, itupun dengan harga murah.

"Mereka jual sawit dan karet di Rupat saja karena di sana juga ada Perusahaan Kelapa Sawit (PKS) kan, katanya.

Dia mengatakan, kondisi seperti ini tidak terjadi saat harga sawit dan karet bagus.

"Saat kondisi normal tidak kurang 120 unit kendaraan colt diesel yang mengangkut sawit dan karet beraktivitas di pelabuhan ini, paling tidak 60 unit datang, 60 unit antre untuk menyeberang," terangnya.

Sedangkan untuk kendaraan pribadi, biasanya akan ramai mengisi pelabuhan penyeberangan di hari-hari libur atau week end.

“Kalau hari-hari kerja yang ramai itu memang colt diesel isi sawit atau muat kayu balak. Kondisi seperti ini memang sejak pemerintah memberlakukan kebijakan larangan impor kemarin,” tambahnya.