Tanjungpinang (ANTARA) - TNI AL menggelar latihan perang ranjau laut di Selat Riau-Kepri guna mengasah dan mengukur tingkat kemampuan personel mengantisipasi serangan menggunakan ranjau.
"Latihan yang dilaksanakan oleh Koarmada I ini berdasarkan direktif latihan dari Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono," ujar Komandan Satuan Kapal Ranjau Koarmada I selaku Komandan Satuan Tugas Ranjau (Dansatgasran) Kolonel Laut (P) Ashari Sunan Abidin dalam siaran pers tertulis di Tanjungpinang, Rabu (6/7).
Dalam latihan itu, jajarannya berhasil meledakkan ranjau laut.
Skenario latihan bermula dari temuan bahan peledak berupa ranjau laut oleh Tim Satgas Peperangan Ranjau dengan teknik pemburuan dan penyapuan ranjau laut.
Atas penemuan ranjau tersebut, kemudian dilaksanakan tahap pendeteksian menggunakan Side Scan Sonar serta Magneto Meter.
"Seluruh ranjau berhasil ditemukan, lalu diledakkan di bawah laut oleh tim demolisi yang berada di bawah satuan kapal ranjau," kata dia.
Menurutnya latihan peperangan ranjau laut ini suatu keharusan yang dilakukan dalam upaya membina kemampuan dan profesionalisme prajurit dan kesiapsiagaan alutsista TNI AL.
Ia menyatakan pihaknya telah berhasil menyelesaikan latihan peperangan ranjau tahunanggaran 2022, yang dilaksanakan secara periodik setiap satu tahun sekali oleh Koarmada I.
Lanjutnya latihan peperangan ranjau ini dilakukan dua tahap, yakni tahap gladi posko selama enam hari di Pangkalan TNI AL Tanjung Uban di Bintan, serta gladi lapangan selama tiga hari di perairan Selat Riau.
"Saat gladi lapangan di hari ketiga, Selasa (5/7), kami berhasil menemukan lima buah ranjau laut, di antaranya tiga buah ranjau tanduk atau ranjau jangkar dan dua buah ranjau dasar," demikianDansatgasran.
Waspada, ada latihan perang ranjau laut di Selat Riau Kepri
Seluruh ranjau berhasil ditemukan, lalu diledakkan di bawah laut oleh tim demolisi yang berada di bawah satuan kapal ranjau,