Objek wisata Solok buka selama libur Idul Fitri 1443 Hijriah

id Objek wisata, Solok buka, selama libur, Lebaran Idul Fitri, 1443 Hijriah

Objek wisata Solok buka selama libur Idul Fitri 1443 Hijriah

Objek Wisata Sawah Solok dibuka selama libur Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah. (ANTARA/Laila Syafarud)

Solok (ANTARA) - Pemerintah Kota Solok, Sumatera Barat, mengizinkan pihak pengelola untuk membuka objek wisata di daerah setempat selama menikmati libur Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.

Kepala Bidang Pengelolaan Objek Wisata, Dinas Pariwisata Kota Solok Fauzi di Solok, Minggu, mengatakan berdasarkan hasil rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) memutuskan objek wisata di Kota Solok dibuka saat libur lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah.

Saat ini, Kota Solok memiliki sembilan objek wisata, yakni terdiri atas delapan objek wisata berupa Agrowisata Payo, Sawah Solok, Taman Bidadari, Puncak Kitiran, Taman ke Hati, Laing Part, Pohon Jomlo, dan beberapa objek wisata lainnya yang dikelola masyarakat dan satu objek wisata Pulau Belibis dikelola pemerintah daerah.

"Ada beberapa objek wisata di Kota Solok yang memang tidak bisa dibuka karena terdampak pandemi COVID-19 dan masih dalam masa pemeliharaan," kata dia.

Akan tetapi beberapa objek wisata lainnya seperti Pulau Belibis, Laing Part, Taman Kitiran atau Warung Kopi Sawah Solok, Agrowisata Payo, dan Sawah Solok tetap dibuka sejak libur Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah sampai saat ini.

"Alhamdulillah jumlah pengunjung terus meningkat semenjak hari pertama Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah," ujar Fauzi.

"Bahkan hari sebelumnya mencapai 2 ribu hingga 3 ribu pengunjung yang berwisata di Pulau Belibis per harinya, begitu pula objek wisata lainnya di Kota Solok," ujar dia.

Ia juga mengatakan jumlah kunjungan hotel dan rumah makan juga mulai ramai sejak libur lebaran ini.

Menurut dia, lebaran tahun ini jauh lebih meriah jika dibandingkan dengan lebaran tahun sebelumnya yang dilanda pandemi COVID-19 karena saat ini objek wisata sudah diperbolehkan untuk dibuka dan pengunjung tidak dibatasi lagi.

"Sebelumnya saat pandemi COVID-19 jumlah pengunjung objek wisata ke Kota Solok memang sangat jauh menurun. Apa lagi pada lebaran tahun lalu objek wisata memang sengaja ditutup demi memutus mata rantai penyebaran COVID-19," kata dia.

Ia berharap ke depannya pandemi COVID-19 segera berakhir dan objek wisata kembali dibuka seperti biasa sehingga dapat membangkitkan kembali perekonomian masyarakat. Terutama masyarakat yang berjualan di sekitar objek wisata.

"Saya rasa lebaran tahun ini benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar terutama yang mengelola objek wisata. Di lebaran tahun ini dapat menggerakkan kembali perekonomian masyarakat sekitar karena lebaran dua tahun sebelumnya objek wisata ditutup akibat pandemi COVID-19," ucap dia.