ArtisTaiwan Semarakkan Ritual Bakar Tongkang

id artistaiwan semarakkan, ritual bakar tongkang

Bagansiapiapi (Antarariau.com) - Artis dari negara Taiwan ikut menyemarakkan kegiatan Bakar Tongkang pada Minggu malam (23/6) dalam menghibur warga masyarakat yang datang dari berbagai kabupaten dan kota di Provinsi Riau serta tamu dari luar provinsi serta luar negeri.

"Malam hiburan yang kita selenggarakan jelang puncak acara Bakar Tongkat itu akan menghadirkan sembilan orang artis asal Taiwan. Soal izin tampilnya sudah kita urus sesuai dengan aturan termasuk urusan keimigrasiannya," kata Abeng, di Bagansiapiapi, Minggu.

Kegiatan itu biasanya diikuti ribuan orang Thionghoa perantau yang tidak hanya datang dari berbagai provinsi di Indonesia bahkan juga banyak dari negara Malaysia, Singapura dan Thailand. Belum lagi warga masyarakat dari Provinsi Riau.

"Kita membuka diri bagi siapa saja yang akan menonton, silahkan nikmati hiburan yang dipersembahkan oleh artis Taiwan itu akan menarik perhatian pengunjung ritual Bakar Tongkang. Pengunjung kita sebagaimana tahun-tahun lalu banyak yang datang dari berbagai provinsi di Indonesia bahkan dari luar negeri seperti Malaysia, Singapura dan dari Thailand ada yang datang," tutur Abeng.

Terkait adanya permintaan dari Kadisdik Rohil Surya Arpan selaku Ketua Seksi Acara Bakar Tongkang tahun 2013 pada Rakor agar pakaian artis Taiwan jangan sampai terlalu seksi dan seronok, Abeng menjawab bahwa hal itu sulit dilakukan pembatasan apalagi artis Taiwan merupakan artis internasional.

"Soal pakaian barangkali sulit bagi kita membatasi. Apalagi mereka itu kan sudah artis internasional yang mungkin tidak mau dilakukan pembatasan," kata Abeng berkilah.

Puncak acara Bakar Tongkang akan digelar pada Senin (24/6) dan rencananya dihadiri Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sharif Cicip Soetardjo.

Sejarah Bakar Tongkang diawali pada tahun 1800-an ada sekitar 18 orang Tionghoa melakukan migrasi dari dataran Cina. Mereka berlayar menggunakan 3 kapal kayu yang disebut wang kang atau tongkang.

Di tengah pelayaran, badai menghantam dua tongkang. Tongkang yang selamat akhirnya sampai di Bagansiapiapi yang saat itu masih berupa hutan. Di dalam tongkang yang selamat itu terdapat patung dewa laut Ki Ong Ya dan Tai Su Ong.