Bangkinang Produksi 56 Ton Sampah Perhari

id bangkinang produksi, 56 ton, sampah perhari

Bangkinang, (Antarariau.com) - Kota Bangkinang, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau setiap harinya memproduksi sampah sebanyak 56 ton, sedangkang kemampuan alat angkut hanya 40 ton, sehingga diperlukan kesadaran warga untuk mengelola sendiri sampah mereka.

"Produksi sampah dari waktu kewaktu cendrung meningkat dan akan lebih baik bila warga tidak hanya mengandalkan mobil membawa sampah yang dihasilkan," kata Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Drs M Yasir pada sosialisasi kebersihan bagi anak sekolah di di Mushallah SMA N 1 Bangkinang.

Dari jumlah itu, diperhitungkan satu orang menghasilkan sampah sebanyak 2 kg perhari, sedangkan jumlah penduduk kota bangkinang 28.467 jiwa, maka total sampah yang dihasil setiap hari sama dengan 2 x 28.467= 56.934 kg per hari.

“Ini persoalan bagi kita semua, jadi jika ada yang memungut sampah, mencari plastik-plastik bekas, atau kardus-kardus yang tidak berguna, tolong berikan saja, mereka memungut sampah itu tidak dibayar, mereka hanya mencari rezeki dengan mengolah kembali," ujarnya.

Begitu beratnya persoalan kebersihan ini, maka Yasir berupaya memacu masyarakat untuk selalu hidup bersih. " "Piagam Adipura yang kita dapat beberapa hari lalu sebagai kota kecil terbersih itu hanyalah stimulus saja, pada hakekatnya setiap saat tiada hari tanpa memungut sampah, agar kebersihan selalu terjaga," kata dia.

SMA Negeri 1 sebagai pelopor kebersihan dilingkungan sekolah dibuktikan dengan telah mendapatkan penghargaan Adiwiyata berbarengan dengan diraihnya piagam penghargaan Adipura dari Menteri Negara Lingkungan Hidup.

Kebersihan sekolah di Kecamatan Bangkinang Kota untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan tahun 2013 merupakan thema yang diberikan Yasir untuk siswa SMA Negeri 1.

"Selagi manusia hidup sampah tidak akan pernah habis, maka jangan pernah bosan membersihkan sampah-sampah yang ada, karena itu sebagai produsen sampah, seharusnya tumbuh rasa malu dan kesadaran dalam diri masing-masing untuk membenci bila melihat sampah berserakan," ujarnya.

Menurut Yasir, penyadaran terhadap masyarakat agar malu membuang sampah sembarangan harus ditumbuhkan mulai dalam diri masing-masing, selalu hidup bersih dan rapi, "Siswa harus menjadi pelopor kebersihan, rapikan administrasimu dan lingkunganmu," ujarnya.

Yasir mencontohkan betapa hebatnya komitmen negara Singapura yang telah mampu menerapkan denda bagi masyarakat yang membuang sampah sembarangan, tidak tanggung-tanggung, dendanya sebesar 1.000 dolar.

Yasir melemparkan kuis, pertanyaan berhadiah yang dijawab oleh Ahmad Suhendra, Ketua Osis, tentang manfaat kompos. Uang Rp100 ribu pun langsung diberikannya bersamaan dengan Camat karena seorang siswa menjawab dengan benar apa arti sampah.