Pekanbaru (ANTARA) - Polemik tertundanya pembayaran gaji karyawan yang berdampak pada mogoknya operasional Bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) kini sudah mendapatkan solusi dengan cara pengelolaan diambil alih oleh Dinas Perhubungan setempat.
"Kita memastikan saat ini tidak ada permasalahan lagi Bus TMP sudah beroperasi mulai kemarin," kata Kepala Kepala Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru Yuliarso di Pekanbaru, Rabu.
Dikatakan Yuliarso, untuk ke depan pengelolaan Bus TMP dilakukan sementara oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Angkutan Perkotaan Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru.
"Mereka mengelola bus TMP untuk sementara agar layanan tetap berjalan bagi masyarakat," katanya.
Dikatakan dia, yang membuat operasional bus TMP terhenti yakni permasalahan finansial. Ia menyadari keuangan terbatas sehingga menjadi kendala operasional bus TMP.
Masalah lainnya, lanjut dia, karena masuk masa transisi antara pengelolaan dari PT Sarana Pembangunan Pekanbaru (SPP) ke PT Trans Pekanbaru Mandiri (TPM).
Peralihan ini karena PT TPM sudah mandiri dan tidak lagi menjadi anak perusahaan PT SPP.
"Ada peralihan pengelolaan dari PT SPP ke PT TPM, sehingga dinas menjadi penengah," katanya.
Pihak UPT mengelola bus TMP untuk sementara dengan menarik penugasan pengelolaan bus TMP kepada PT SPP. Mereka menarik penugasan ini agar perusahaan itu bisa fokus mengembangkan bisnis yang lain.
Dirinya menyebut bahwa kondisi ini berdampak besar bagi pelayanan bus TMP selama dua pekan lalu sehingga pemerintah kota berupaya agar bus TMP kembali melayani masyarakat.
Dishub turun tangan, Bus TMP kembali beroperasi
Bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) kembali beroperasi di bawah pengendalian Dinas Perhubungan setempat, setelah sempat mogok dua pekan. (ANTARA/HO-pemko)
