Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru melaporkan sebanyak dua orang penumpang pesawat yang diperiksa di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru dinyatakan positif COVID-19.
"Dari tiga orang penumpang yang reaktif langsung kita lakukan uji swab sudah keluar hasilnya, sebanyak dua orang dinyatakan positif COVID-19, mereka langsung kita bawa ke tempat isolasi terpusat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldy Saragih di Pekanbaru, Jumat.
Dikatakan Zaini Rizaldy Saragih, belakangan Satgas COVID-19 Kota Pekanbaru intens melakukan skrining terhadap penumpang yang datang di Bandara Sultan Syarif Kasim II. Satgas melakukan rapid tes antigen guna mengantisipasi sebaran COVID-19.
Ia menyebut, tim melakukan rapid tes antigen secara acak bagi penumpang yang datang di Bandara Sultan Syarif Kasim II.
"Sudah ada 180 sampel yang diambil dari penumpang sejak beberapa hari terakhir, dari jumlah itu, terjaring tiga di antaranya memiliki hasil reaktif," ungkap dia.
Menurutnya, jika terdapat penumpang yang memiliki hasil reaktif akan dilakukan dengan pemeriksaan lanjutan. Mereka bakal menjalani tes swab guna memastikan COVID-19.
Satgas juga melakukan tracing terhadap kontak erat pasien positif. Mereka melakukan penelusuran hingga 15 orang kontak erat pasien positif.
Baca juga: Antisipasi peningkatan COVID-19, Bandara SSK II Pekanbaru perketat pengawasan
Sebelumnya, Wali kota Pekanbaru Firdaus mengatakan, satgas telah mulai melakukan pemeriksaan bagi penumpang yang datang ke Kota Pekanbaru melalui jalur udara. Tim mengambil sampel penumpang yang datang secara acak.
"Dari penerbangan yang masuk kita ambil sampel 10 persen. Di situ kita juga menemukan (penumpang) yang reaktif dan yang positif," ujar Firdaus,
Menurutnya, pemeriksaan penumpang ini guna pemetaan sumber kasus COVID-19. Saat ini kasus COVID-19 di Kota Pekanbaru kembali meningkat. Hasil tracing diketahui banyak pasien positif dari para pelaku perjalanan yang datang dari luar kota.
"Dari klaster pelaku perjalanan luar kota itu baru muncul dan ditularkan klaster keluarga. Satgas COVID-19 Pekanbaru juga mengalami kesulitan dalam melakukan tracing," tukas Firdaus.