Hotel SC Sarana Prostitusi Terselubung?

id hotel sc, sarana prostitusi terselubung

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Warga Kelurahan Tampan, Kota Pekanbaru, Riau, mengharapkan sarana hiburan di Surya Citra Hotel ditutup karena tidak mengantongi izin dan lebih banyak berfungsi sebagai prostitusi terselubung.

"Surya Citra (SC) Hotel hanya dengan kedok hiburan, padahal sebagai lokasi prostitusi terselubung. Maka, Pemkot Pekanbaru harus menutup segera," kata Sofyan (48), warga Kelurahan Tampan, Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru ditemui Kamis.

Ia mengemukan hal itu terkait dengan pernyataan Kepala Badan Pelayanan Terpadu (BPT) Pemkot Pekanbaru, Yusrizal, yang mengatakan bahwa sarana hiburan pada SC Hotel di Jalan Siak II tanpa izin karena sejak 2007 sudah dibekukan aparat berwenang.

Namun, sarana hiburan seperti panti pijat, tempat karaoke, serta arena permainan biliar hingga Kamis (25/4) masih beroperasi di hotel tersebut.

Bahkan, pemandu karaoke mengunakan pakaian rok mini dan pemandu itu diperkenankan menemani tamu beryanyi di dalam ruangan hotel yang dikunci.

Selain itu, kata dia, ketika masuk ke ruang karaoke, petugas hotel mempersilakan kepada tamunya untuk memilih gambar pemandu dan mereka boleh masuk ruang dengan dalih pemijatan.

Ia mengatakan bahwa petugas Satpol PP harus bertindak untuk menutup tempat hiburan hotel itu. Bila tidak, dikhawatirkan tindakan main hakim sendiri dalam penertiban itu.

Pendapat serupa juga disampaikan pemuda Kecamatan Payung Sekaki, Amrin (31) dan Yusmar (30), yang dihubungi terpisah di Pekanbaru.

Sebelumnya, Yusrizal mengatakan bahwa pengelola hotel itu telah menyalahi izin dengan mengoperasikan arena biliar, karaoke, dan panti pijat.

Pekan lalu aparat Polresta Pekanbaru mengamankan sebanyak 46 pekerja SC Hotel yang diduga melakukan tindakan prostitusi dalam kamar dengan sejumlah tamu.

Selain itu, ada tiga pekerja hotel itu, di antaranya gadis di bawah umur juga diamankan petugas karena melayani tamu dalam kamar.

Pewarta :
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2013

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.