Korban erupsi Semeru yang mengungsi di zona rawan lebih aman dipindahkan

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, semeru

Korban erupsi Semeru yang mengungsi di zona rawan lebih aman dipindahkan

Warga berlarian meninggalkan kawasan Kampung Renteng, yang merupakan perkampungan tertimbun abu vulkanik akibat awan panas guguran Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Minggu (5/12/2021). (ANTARA/Fiqih Arfani/aa.)

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah memindahkan korban erupsi Gunung Semeru yang mengungsi di dua desa yang rawan terdampak erupsi susulan ke desa yang dinilai lebih aman di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur.

"Ada beberapa tempat pengungsian yang rawan terdampak erupsi susulan, yakni di lokasi pengungsian di Desa Curah Kobokan dan Desa Sumberwuluh," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.

Sebagaimana dikutip dalam siaran pers pemerintah yang diterima di Jakarta, Senin, Muhadjir mengatakan bahwa warga yang mengungsi di dua desa itu akan dipindahkan ke pengungsian di Desa Penanggal.

"Karena tempat yang dijadikan penampungan di dua desa itu rawan, termasuk zona merah. Kita khawatir kalau ada erupsi susulan atau seandainya ada hujan deras, maka lahar yang tertahan di atas akan turun," katanya.

Muhadjir menjelaskan pula bahwa Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah diminta membentuk Satuan Tugas Penanggulangan Darurat Bencana yang anggotanya terdiri atas Komandan Resor Militer, Bupati, dan Kepala Kepolisian Resor untuk memudahkan koordinasi upaya tanggap bencana hingga rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-bencana.

Selain itu, menurut dia, pemerintah sudah membentuk posko penanggulangan darurat bencana untuk mendukung kegiatan relawan dan lembaga kemanusiaan yang membantu penanganan dampak erupsi Gunung Semeru.

"Sekarang mereka semua sudah bergerak. Dan InsyaAllah penanganannya semua lancar," kata Muhadjir.

Muhadjir bersama pejabat pemerintah yang lain pada Minggu (5/12) meninjau Posko Pengungsian di Desa Penanggal, RSUD Pasirian, dan RSUD Dokter Hartoyo untuk mengecek penanganan dampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang.

Awan panas guguran, hujan abu vulkanik, dan banjir lahar akibat erupsi Gunung Semeru menimbulkan dampak parah di Kecamatan Candipuro, Pronojiwo, dan Pasirian.

Menurut data BNPB, bencana itu menyebabkan 14 orang meninggal dunia dan 69 orang terluka serta memaksa 5.205 orang mengungsi.

Baca juga: Anggota DPR minta Polri tambah personel untuk bantu korban letusan Gunung Semeru

Baca juga: ESDM: Awan panas guguran adalah ancaman khas di Gunung Semeru, Jatim

Baca juga: Gunung Semeru masih luncurkan awan panas dengan jarak luncur 2.500 meter