Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Pendidikan Provinsi Riau melakukan kajian terkait penambahan hari dan jam belajar dalam pembelajaran tatap muka secara terbatas, setelah terjadi penurunan kasus konfirmasi COVID-19 di daerah itu.
"Penambahan hari dan jam belajar bagi siswa SMA/SMK dan SLB sederajat dikaji setelah melihat kondisi COVID-19 di Riau," kata Kadisdik Riau, Zul Ikram, kepada wartawan di Pekanbaru, Rabu.
Menurut dia, berdasarkan laporan sebelumnya bahwa selama proses belajar tatap muka terbatas, tidak terjadinya kasus COVID-19.
Karena itu, pihaknya selesai melaksanakan rapat bersama kepala sekolah se-Riau, membahas persiapan dan rancangan untuk penambahan jam belajar. Selanjutnya, dari hasil kajian dan usulan ini akan disampaikan ke Gubernur Riau untuk mendapatkan persetujuan penambahan jam belajar dan penambahan hari.
"Untuk penambahan waktu belajar yang biasanya dua jam akan dinaikkan menjadi empat jam pelajaran. Begitu juga dengan kuota siswa yang masuk sekolah juga bertambah, yang biasanya 50 persen dari jumlah siswa ditingkatkan menjadi 75 persen dari jumlah siswa," katanya.
Akan tetapi, proses belajar mengajar masih tetap menerapkan protokol kesehatan, menjaga jarak dan memakai masker, serta mencuci tangan dengan sabun.
"Walaupun dengan peningkatan jumlah siswa dan jam belajar, seluruh siswa dan sekolah tetap menerapkan protokol kesehatan. Memakai masker selama belajar dan tersedianya tempat cuci tangan serta menjaga jarak fisik aman," katanya.
Untuk penambahan hari belajar dalam seminggu, katanya, sekolah bisa menyusunnya sesuai dengan jumlah kelas yang tersedia.