Riau alami ledakan kasus 978 orang per hari, tertinggi selama pandemi

id Ledakan covid-19,Covid riau

Riau alami ledakan kasus 978 orang per hari, tertinggi selama pandemi

Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru tiap hari melakukan pemeriksaan Rapid Antigen langsung bagi pendatang guna memutus mata rantai COVID-19. (ANTARA/Vera Lusiana)

Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau melaporkan kasus konfirmasi COVID-19 setempat alami ledakan hingga 978 kasus baru Rabu (14/7). Ini merupakan jumlah tertinggi sepanjang pandemi berlangsung sejak Maret tahun lalu.

"Ada banyak pasien yang datangnya dari luar Riau, semalam itu yang datang dari luar Provinsi Riau itu 60 orang. Bahkan 30 orang dari Jambi, ini kami harapkan dengan tingginya kasus ini semakin memperketat jalur masuk, bagaimana dengan kewajiban PCR itu memutus penyebaran COVID-19," kata Gubernur Riau Syamsuar di Pekanbaru.

Syamsuar mengatakan dengan penambahan kasus baru itu, Riau mencatat rekor terbaru kasus terbanyak sejak pandemi COVID-19 melanda Bumi Lancang Kuning.

Tingginya angka kasus positif di Riau dalam beberapa hari ini juga disebabkan banyaknya orang yang masuk ke Riau dalam kondisi terkonfirmasi positif COVID-19.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi YulianiNazir menyampaikan, selain banyaknya penambahan dari kabupaten/kota, kasus terbaru yang semakin meningkat masuk dari Provinsi tetangga Jambi. Dimana ada pemeriksaan swab PCR dari salah satu perusahaan, dan tercatat sebagai penambahan kasus positif Provinsi Riau.

"Kasus ini yang tertinggi sekarang dengan bertambah 900 kasus lebih. Ada penambahan cukup tinggi dari luar Riau, kemarin ada pemeriksaan ada 30 orang pegawai dari perusahaan yang berada di Muara Bungo, Jambi. Mereka melakukan pemeriksaan rapid antigen, ternyata positif dan ditindaklanjuti dengan PCR. Dan mereka melakukan pemeriksaan di Kota Pekanbaru, seharusnya kan Muara Bungo masuk Jambi, tetapi nambahkan masuknya ke Provinsi Riau," katanya.

Mimi menjelaskan, kasus positif COVID-19 di Riau ini bakal akan terus bertambah jika masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan, 5 M yakni dengan tetap memakai masker, rajin mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mencegah mobilitas interaksi.

"Kami melihat masih banyak masyarakat tidak menjalankan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro. Dengan penerapan PPKM dalam seminggu ini, belum ada perubahan berkurangnya kasus positif, dan menandakan masyarakat masih abai," ungkapnya.

Ia khawatir jika masyarakat tetap tidak disiplin pada prokes angka itu akan terus meroket.

"Bisa-bisa saja kasus ini naik lagi, sepanjang kita belum bisa berubah, bisa saja Riau masuk dalam PPKM darurat kalau kasusnya naik seperti ini. Untuk itulah perlu dipatuhi protokol kesehatan, jalankan dengan benar PPKM mikro ini dengan pengawasan yang ketat," tukasnya.