Tanjungpinang (ANTARA) - Sebanyak 40 dari hampir 400 orang pencari suaka yang tinggal di Hotel Bhadra, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau tertular COVID-19 berdasarkan hasil tes usap dengan metode antigen.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan Gama AF Isnaeni, di Bintan, Jumat, mengatakan, berdasarkan keterangan tim keamanan di Hotel Bhadra, 40 orang pencari suaka itu masih berhubungan dengan pencari suaka lainnya sehingga potensial membentuk klaster dengan jumlah pasien COVID-19 terbanyak di Kepri.
Baca juga: 128 warga Bogor klaster halalbihalal hasil tes usap antigen, empat positif
Pencari suaka yang tertular COVID-19 tersebut sulit diatur. Jumlah petugas keamanan yang mengawasi mereka sangat terbatas, sehingga tidak mampu mengarahkan pencari suaka yang tertular COVID-19 untuk melakukan isolasi di rumah-rumah yang tersedia di Hotel Bhadra.
"Ketika pencari suaka itu berkumpul, itu menjadi kekuatan besar sehingga sulit diatur. Padahal ini untuk kepentingan mereka juga agar cepat sembuh, dan tidak menularkan virus itu kepada teman-temannya," ujarnya.
Gama menjelaskan, awalnya, pada pekan lalu, seorang pencari suaka terdeteksi tertular COVID-19. Kemudian petugas kesehatan melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang kontak dengan pencari suaka tersebut, dan hasilnya, 15 orang pencari suaka lainnya tertular.
Penelusuran dilakukan kembali secara intensif semalam, dan hasilnya sebanyak 24 orang pencari suaka lainnya tertular COVID-19.
"Kalau tidak terkendali, potensial seluruh yang kontak erat dengan pencari suaka yang positif COVID-19 tersebut, tertular," ucapnya.
Gama menuturkan seluruh pencari suaka yang tertular COVID-19 tidak memiliki gejala. Mereka dalam kondisi sehat, dan beraktivitas seperti biasa.
Namun sejak tiga hari lalu mereka dilarang ke luar hotel. "Kami sudah melayangkan surat kepada IOM untuk menyediakan makanan untuk mereka sehingga tidak perlu ke luar hotel," katanya.
Baca juga: China daratan laporkan ada 19 kasus tambahan COVID-19
Baca juga: China tangkap seorang warga Italia yang palsukan sertifikat kesehatan
Pewarta: Nikolas Panama
Berita Lainnya
136 desa di Bengkalis implementasikan Siskeudes-Link melalui CMS BRK Syariah
03 May 2024 17:03 WIB
Pond's gandeng 3 wanita berprestasi untuk kenalkan produk terbarunya
03 May 2024 16:55 WIB
Perang 9 bulan bisa hapus 44 tahun laju pembangunan manusia di Jalur Gaza
03 May 2024 16:39 WIB
Nilai tukar rupiah menguat karena dolar AS lanjut melemah setelah pertemuan FOMC
03 May 2024 16:25 WIB
Flek hitam akibat matahari bisa dicegah dengan menggunakan produk pencerah kulit
03 May 2024 16:21 WIB
Penerbangan dari Bandara Internasional Kertajati ke Singapura dibuka September 2024
03 May 2024 15:52 WIB
Panas ekstrem dapat berdampak besar pada kesehatan mental
03 May 2024 15:39 WIB
Menperin Agus Gumiwang pastikan investasi Apple di RI tetap berjalan
03 May 2024 15:16 WIB