Pembukaan PON XVIII dikemas spektakuler

id pembukaan pon, xviii dikemas spektakuler

Pekanbaru - Gubernur Riau Rusli Zainal selaku Ketua Umum PB PON XVIII mengatakan upacara pembukaan perhelatan olahraga terbesar di Indonesia pada September 2012 nanti telah dikemas dan dirancang sedemikian rupa agar berlangsung spektakuler.

"Saat pembukaan nanti tidak hanya menampilkan gelaran kesenian yang menarik, tapi juga pertunjukan kembang api dengan suara dan bunyi-bunyian (sound) yang menawan," katanya seperti dikutip Kepala Biro Humas Pemprov Riau Chairul Riski, Kamis.

Dikatakan, pihaknya tidak ingin acaranya terlalu lama karena akan cepat membosankan penontonnya.

"Jadi biarlah singkat tapi benar-benar memuaskan penonton," jelasnya.

Rusli menyebutkan, khusus untuk petunjukan kembang api dan 'soundsystem', PB PON akan menggunakan jasa pihak-pihak yang memang sangat berpengalaman di bidang ini.

Karena itu dia sangat yakin, acara pembukaan dan penutupan PON ini akan benar-benar spektakuler.

"Saya tidak meragukan kemampuan mereka, karena sudah berpengalaman pada iven-iven internasional. Salah satunya pada Asian Games di Guangzhoum China beberapa waktu lalu yang mendapat pujian banyak orang di dunia," ungkapnya.

Pada acara pembukaan nanti, panitia telah menyiapkan suatu acara bertajuk 'Gelar Budaya Melayu Riau' yang nantinya akan mempertujukkan gelombang Bono, tari massal, musik koloborasi masal, orkesra, sajak, permainan rakyat massal dan beberapa bentuk kesenian lainnya.

Di hadapan peserta rapat bersama panitia dari beberapa bidang di Panitia Besar (PB) Pekan Olahraga Nasional (PON), Rabu (15/12) kemarin, menurut Riski, Gubernur Riau (Gubri) didampingi Ketua Harian PB PON, Syamsurizal dan Wakil harian PB PON, Zulkifli Saleh.

Dalam rapat itu didengar pemaparan pihak penyelenggaraan Upacara Pembukaan dan Penutupan PON.

Menanggapi hal ini, Gubri berharap dua acara tersebut harus benar-benar dikemas dengan baik, sehingga akan lebih menarik dari iven serupa sebelum ini, karena akan ditonton seluruh masyarakat Indonesia.