Pekanbaru, (ANTARARIAU News) - Sejumlah relawan dari organisasi pemerhati sungai 'River Defender' melakukan penanaman ratusan bibit pohon buah-buahan di sepanjang bantaran Sungai Sail, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Sabtu (17/12).
"Kami menanam 100 batang pohon matoa dan 100 batang pohon durian," kata koordinator relawan, Patra Budi, kepada ANTARA.
Ia mengatakan, usaha ini berdasar realitas, kondisi sungai-sungai di Pekanbaru sangat memprihatinkan.
"Kenapa Sungai Sail dipilih. Karena inilah sungai yang berposisi strategis membelah Kota Pekanbaru. Sungai ini pula merupakan salah satu sungai utama yang menopang pasokan air Sungai Siak, sungai terdalam di Indonesia," katanya.
Sejauh ini, menurutnya, banyak yang memperhatikan Sungai Siak, tanpa melirik sungai-sungai kecil penopangnya.
Bagi Patra dkk, hal itu dirasakan sebagai sebuah tindakan penanganan kerusakan sungai yang berlangsung parsial.
"Karena, merevitalisasi sungai seharusnya secara menyeluruh dari hulu ke hilir. Ingat, Siak kehilangan potensi ekonomis dan mengalami degradasi kualitas air, tapi banyak yang melupakan revitalisasi seharusnya dari sumber masalahnya," ujar Patra.
Penanaman pohon buah-buahan, lanjutnya, sebagai upaya perangsang bagi masyarakat sekitar daerah aliran sungai (DAS) agar mau ikut merawat pohon yang ditanam.
"Nilai ekonomis pohon buah-buahan diharapkan dapat menjadi 'magnet' (penarik) bagi masyarakat untuk merawat," katanya.
'River Defender', menurutnya, merupakan sebuah organisasi pemerhati lingkungan yang secara khusus melakukan kegiatan untuk merawat dan menghijaukan sejumlah DAS di Kota Pekanbaru.
Sebagaimana 'River Defender', sejumlah organisasi pemerhati dan pelestari lingkungan di Pekanbaru khususnya dan Provinsi Riau pada umumnya, banyak yang terlibat mengadvokasi warga.
Tujuannya, ialah, agar pelestarian lingkungan mendapat atensi serius.
Mengingat, banyak lahan di Provinsi Riau telah berubah drastis, akibat penebangan hutan, pembongkaran kawasan, serta tindakan lain, yang dilakukan berbagai perusahaan domestik maupun asing.
Saat ini, kegiatan sebuah perusahaan besar dari Amerika, yakni Grup Chevron, merupakan salah satu yang secara signifikan mempengaruhi eko sistem di Provinsi Riau.
Di samping itu, ada juga perusahaan-perusahaan besar domestik seperti 'Riau Agri Pulp & Paper' (RAPP) dan 'Indah Kiat Pulp & Paper' (IKPP). Aksi Penghijauan Sungai Sail
Pekanbaru, (ANTARARIAU News) - Sejumlah relawan dari organisasi pemerhati sungai 'River Defender' melakukan penanaman ratusan bibit pohon buah-buahan di sepanjang bantaran Sungai Sail, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Sabtu (17/12).
"Kami menanam 100 batang pohon matoa dan 100 batang pohon durian," kata koordinator relawan, Patra Budi, kepada ANTARA.
Ia mengatakan, usaha ini berdasar realitas, kondisi sungai-sungai di Pekanbaru sangat memprihatinkan.
"Kenapa Sungai Sail dipilih. Karena inilah sungai yang berposisi strategis membelah Kota Pekanbaru. Sungai ini pula merupakan salah satu sungai utama yang menopang pasokan air Sungai Siak, sungai terdalam di Indonesia," katanya.
Sejauh ini, menurutnya, banyak yang memperhatikan Sungai Siak, tanpa melirik sungai-sungai kecil penopangnya.
Bagi Patra dkk, hal itu dirasakan sebagai sebuah tindakan penanganan kerusakan sungai yang berlangsung parsial.
"Karena, merevitalisasi sungai seharusnya secara menyeluruh dari hulu ke hilir. Ingat, Siak kehilangan potensi ekonomis dan mengalami degradasi kualitas air, tapi banyak yang melupakan revitalisasi seharusnya dari sumber masalahnya," ujar Patra.
Penanaman pohon buah-buahan, lanjutnya, sebagai upaya perangsang bagi masyarakat sekitar daerah aliran sungai (DAS) agar mau ikut merawat pohon yang ditanam.
"Nilai ekonomis pohon buah-buahan diharapkan dapat menjadi 'magnet' (penarik) bagi masyarakat untuk merawat," katanya.
'River Defender', menurutnya, merupakan sebuah organisasi pemerhati lingkungan yang secara khusus melakukan kegiatan untuk merawat dan menghijaukan sejumlah DAS di Kota Pekanbaru.
Sebagaimana 'River Defender', sejumlah organisasi pemerhati dan pelestari lingkungan di Pekanbaru khususnya dan Provinsi Riau pada umumnya, banyak yang terlibat mengadvokasi warga.
Tujuannya, ialah, agar pelestarian lingkungan mendapat atensi serius.
Mengingat, banyak lahan di Provinsi Riau telah berubah drastis, akibat penebangan hutan, pembongkaran kawasan, serta tindakan lain, yang dilakukan berbagai perusahaan domestik maupun asing.
Saat ini, kegiatan sebuah perusahaan besar dari Amerika, yakni Grup Chevron, merupakan salah satu yang secara signifikan mempengaruhi eko sistem di Provinsi Riau.
Di samping itu, ada juga perusahaan-perusahaan besar domestik seperti 'Riau Agri Pulp & Paper' (RAPP) dan 'Indah Kiat Pulp & Paper' (IKPP).
Berita Lainnya
Aksi Penghijauan Cegah Banjir
30 November 2011 17:42 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB