Jakarta (ANTARA) - Pakar Teknologi Informasi KRMT Roy Suryo menyarankan agar Komisi Pemilihan Umum meniadakan kampanye pemilihan kepala daerah 2020 yang bersifat pertemuan fisik tatap muka ditiadakan mengingat kondisi pandemik COVID-19.
Roy Suryo dalam diskusi dalam jaringan di Jakarta, Senin, mengatakan kampanye sebaiknya cukup menggunakan teknologi informasi dalam jaringan saja, sehingga potensi paparan COVID-19 pada masa kampanye dapat dihindari.
"Saya dulu memiliki pengalaman 15 tahun di politik, sekarang sudah independen, (dari pengalaman) kampanye tatap muka (berpotensi menjadi penyebaran COVID-19) seperti tim sukses kampanye menemui calon-calon pemilih," kata dia.
Baca juga: Hormati keputusan DPP, Dukungan PAN ke Kasmarni-Bagus sudah final
Tentunya kata Roy Suryo, interaksi tersebut tidak dapat dihindari, kemudian juga tidak dapat mengontrol dan memastikan setiap tim sukses dari para calon kepala daerah bebas dari COVID-19.
"Mau (status) daerahnya merah, oranye, kuning atau hijau sebaiknya ditiadakan saja (kampanye tatap muka)," kata Roy Suryo.
Menanggapi saran dari Roy Suryo tersebut, Ketua KPU Arief Budiman menyebutkan penyelenggara pilkada belum bisa menerapkan saran tersebut karena nantinya dapat melanggar regulasi.
Dalam undang-undang pemilu kata dia, masih diatur tentang kampanye tatap muka bagi para peserta pemilu, jika KPU menutup kesempatan kampanye seperti yang telah diatur oleh undang-undang tersebut nantinya bisa berujung pada persoalan hukum.
"Jadi tetap ada kampanye tatap muka, tetapi harus memenuhi standar pencegahan COVID-19, jika digelar di dalam ruangan, peserta tidak boleh lebih dari 40 persen dari kapasitas ruangan," katanya.
Sebelumnya, Arief Budiman juga telah menjelaskan kampanye umum atau tatap muka antara calon kepala daerah dengan pemilih harus mendapatkan izin rekomendasi dari Gugus tugas penanganan COVID-19.
Jika tidak mendapatkan izin, maka para calon kepala daerah dilarang menggelar kampanye umum. Kemudian, KPU lebih mendorong kampanye sebaiknya memanfaatkan teknologi daring saja, hal itu dapat memaksimalkan upaya pencegahan penularan COVID-19.
Tidak hanya bermanfaat untuk pencegahan COVID-19, para calon kepala daerah menerima keuntungan karena dapat melakukan kampanye daring berkali-kali, dengan jangkauan wilayah yang luas, biaya kampanye rendah dan jumlah massa yang dapat dikumpulkan tentunya lebih banyak dari kampanye umum.
Baca juga: Elektabilitas tertinggi untuk Pilkada Rohul, Hafith Syukri-Erizal kantongi SK dukungan PKB
Baca juga: Riau miliki 14.980 calon pemilih pemula di Pilkada serentak 2020
Pewarta : Boyke Ledy Watra
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB