Jakarta (ANTARA) - Dampak pandemi COVID-19 menghantam produsen otomotif dunia, tidak terkecuali McLaren yang terpaksa harus memutus hubungan kerja (PHK) 1.200 pekerjanya, yang sebagian besar di Inggris.
Balapan Formula 1 telah ditangguhkan, sementara pesanan untuk supercar McLaren telah jatuh karena pandemi.
McLaren mengatakan telah "sangat terpengaruh" oleh krisis.
Perusahaan mengatakan telah bekerja keras untuk memotong biaya dan menghindari PHK.
"Tapi kami sekarang tidak punya pilihan lain selain mengurangi ukuran tenaga kerja kami," kata ketua McLaren Paul Walsh dalam sebuah pernyataan, dikutip dari sejumlah media Inggris.
Menanggapi pandemi COVID-19, McLaren Automotive telah menangguhkan produksi di fasilitas manufaktur Inggris dengan sejak Maret lalu.
Tindakan itu diambil untuk memastikan keselamatan tenaga kerja McLaren sesuai dengan saran pemerintah setempat dan agar perusahaan berada pada posisi yang tepat untuk melanjutkan operasi semulus mungkin di masa depan.
Pemangkasan pekerja 1.200 orang itu terbilang masif bagi McLaren yang sekarang total mempekerjakan 1.400 orang.
Pewarta: S026
Berita Lainnya
Ricky apresiasi perjuangan tim putri Indonesia capai final Piala Uber 2024
04 May 2024 16:30 WIB
ICC: Ancaman terhadap keputusan Mahkamah bisa dianggap sebagai suatu kejahatan
04 May 2024 16:26 WIB
LPEM UI prediksi ekonomi Indonesia tumbuh 5,15 persen pada kuartal I 2024
04 May 2024 15:41 WIB
Mahasiswa pro-Palestina di Univ. Princeton mulai lakukan aksi mogok makan
04 May 2024 15:34 WIB
Food Station pastikan stok beras aman seiring masuknya masa panen di daerah
04 May 2024 15:28 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo ingatkan ancaman kemajuan teknologi bagi peradaban
04 May 2024 14:54 WIB
Empat stadion dan lapangan di Bali jadi lokasi latihan di Piala Asia Putri U-17
04 May 2024 14:44 WIB
UNRWA sebut perang di Jalur Gaza sama dengan perang terhadap perempuan
04 May 2024 14:38 WIB