Jakarta (ANTARA) - Dampak pandemi COVID-19 menghantam produsen otomotif dunia, tidak terkecuali McLaren yang terpaksa harus memutus hubungan kerja (PHK) 1.200 pekerjanya, yang sebagian besar di Inggris.
Balapan Formula 1 telah ditangguhkan, sementara pesanan untuk supercar McLaren telah jatuh karena pandemi.
McLaren mengatakan telah "sangat terpengaruh" oleh krisis.
Perusahaan mengatakan telah bekerja keras untuk memotong biaya dan menghindari PHK.
"Tapi kami sekarang tidak punya pilihan lain selain mengurangi ukuran tenaga kerja kami," kata ketua McLaren Paul Walsh dalam sebuah pernyataan, dikutip dari sejumlah media Inggris.
Menanggapi pandemi COVID-19, McLaren Automotive telah menangguhkan produksi di fasilitas manufaktur Inggris dengan sejak Maret lalu.
Tindakan itu diambil untuk memastikan keselamatan tenaga kerja McLaren sesuai dengan saran pemerintah setempat dan agar perusahaan berada pada posisi yang tepat untuk melanjutkan operasi semulus mungkin di masa depan.
Pemangkasan pekerja 1.200 orang itu terbilang masif bagi McLaren yang sekarang total mempekerjakan 1.400 orang.
Pewarta: S026
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB