ACT-DMII edukasi masyarakat lewat Mobile COVID-19 Education

id COVID-19,Aksi Cepat Tanggap,DMII-ACT,ACT, ACT Riau

ACT-DMII edukasi masyarakat lewat Mobile COVID-19 Education

Salah satu kegiatan program Mobile COVID-19 Education (MCE) dari Disaster Management Institute of Indonesia-Aksi Cepat Tanggap (DMII-ACT). (Aksi Cepat Tanggap)

Jakarta (ANTARA) - Disaster Management Institute of Indonesia-Aksi Cepat Tanggap (DMII-ACT) memberikan eedukasi kepada masyarakat tentang virus corona penyebab COVID-19 melalui program Mobile COVID-19 Education (MCE).

"Program MCE menyasar beberapa tempat, yaitu pasar, terminal, dan lingkungan warga masyarakat yang kesadaran individunya masih rendah, misalnya masih ada pengunjung pasar yang tidak menggunakan masker," kata penanggung jawab program MCE DMII-ACT Erry Septiadi melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa.

Pelaksanaan program MCE DMII-ACT berangkat dari relaksasi kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan memperbolehkan transportasi umum beroperasi sejak Kamis (7/5) meskipun pandemi COVID-19 belum berakhir.

Penyebaran COVID-19 sempat menurun saat pemberlakuan PSBB di beberapa kota. Dengan pemberlakuan relaksasi PSBB, DMII-ACT mengimbau masyarakat tetap waspada karena dikhawatirkan tren penyebaran COVID-19 kembali naik.

"Ada kenaikan jumlah kasus positif pada Rabu (13/5), yaitu 689 kasus dan kurva kasus positif yang terus naik. Hal itu mendorong DMII-ACT menjalankan program MCE sejak Rabu (13/5) yang akan berakhir pada Jumat (22/5)," jelas Erry.

Kegiatan MCE DMII-ACT terjun ke lokasi publik dengan mengimbau masyarakat menggunakan masker disertai pembagian brosur edukatif dan masker. Salah satu tempat yang telah menjadi sasaran program tersebut adalah Pasar Kopro, Tanjung Duren, Jakarta Barat.

"Selain edukasi, tim MCE juga memberikan spanduk kiat keselamatan kebeberapa tempat yang dikunjungi," tuturnya.

Melalui program tersebut, DMII-ACT berharap masyarakat tetap hati-hati dan waspada terhadap virus corona penyebab COVID-19 yang sangat berbahaya. Kedisiplinan masyarakat perlu ditekankan untuk memutus rantai penularan COVID-19.

Baca juga: Kolaborasi ACT berbagi menu buka puasa untuk Panti Asuhan Rahmad Hidayatullah Pekanbaru

Baca juga: Nenek Samira butuh bantuan untuk bertahan hidup