Warga perantauan Duri di Jakarta minta dikirimi masker

id pemkab bengkalis,Bingung cari masker

Warga perantauan Duri di Jakarta minta dikirimi masker

Petugas apotek memasang tanda stok masker habis, di kawasan pusat penjualan obat-obatan dan alat kesehatan Tarandam, Padang, Sumatera Barat, Selasa (3/3/2020). (ANTARA/Iggoy el Fitra)

Bengkalis (ANTARA) - Imbas dua WNI yang positif virus corona (covid-19) di Depok, Jawa Barat, membuat harga masker melonjak dan sukar di dapat. Sejumlah warga perantauan asal Kota Duri Kabupaten Bengkalis yang berada di Jakarta meminta kiriman masker untuk mencegah antisipasi tertularnya dari virus yang mematikan tersebut.

Putri warga perantau Duri di Jakarta, Selasa, mengaku kesulitan mendapatkan mendapatkan masker untuk antisipasi penyebaran virus corona ini.

"Saya hubungi keluarga di Duri, minta kirimkan masker. Saya minta lebihkan, agar teman-teman dekat bisa saya bagikan juga," terang mantan karyawan disalah satu TV nasional ini.

Dia mengaku sempat bingung mencari masker. Bahkan kemarin dapat informasi, ada masker dengan kode tertentu sudah mencapai Rp1,4 juta per kotaknya.

"Saya sudah ke mana-mana mencari masker, pada kosong semua. Sementara banyak warga atau teman-teman saya di sini juga mengalami hal yang sama, bahkan kami patungan mau membeli,tapi sudah ludes terjual," ujar Putri, yang sudah tujuh tahun di Jakarta.

Bukan masker saja yang habis, lanjut Putri, keperluan lainnya sudah ludes terjual di beberapa tempat.

"Sabun cuci tangan ludes. Tisu basah juga ludes, apalagi masker ludes. Saya tentunya tidak berkeliling Jakarta untuk mencarinya, tapi di beberapa tempat yang biasa lengkap dan persediaan banyak ludes semua barang-barang tersebut,"pungkasnya.

Hal yang sama juga diungkapkan Debi warga Kota Bandung, ia terpaksa menelpon keluarga yang berada di kota Duri agar dapat dikirmkan masker karena sejumlah toko yang ada di tempatnya tidak ada lagi yang menjual masker.

"Semalam saya sudah menelpon abang saya agar dapat mengirimkan masker, saat ini sejumlah toko dan apotik tidak ada lagi menjual masker, karena banyak masyarakat yang memborong terkait adanya dua warga Indonesia asal Depok yang terjangkit virus corona," ungkapnya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan RI dr Terawan mengimbau warga tidak terlalu panik berlebihan menyusul ditemukannya dua orang terjangkit corona.

Menurutnya, orang yang sehat tidak terlalu perlu memakai masker terlebih lagi alat kesehatan itu mulai langka.

Melihat kondisi seperti saat ini, yang perlu dilakukan masyarakat adalah menjaga kebersihan dan kesehatan dengan rajin cuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer.

Baca juga: Pemerintah tanggung biaya perawatan pasien virus corona

Baca juga: Begini cara mencuci tangan yang baik untuk mencegah virus corona atau Covid-19