Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kontraktor kontrak kerja sama Rizki Bukit Barisan yang beroperasi di wilayah kerja Selatan-Barat Bukit Barisan sekitar wilayah Kabupaten Sawahlunto Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat segera akan memproduksi gas sebesar 35 juta standar kaki kubik gas per hari (satuan untuk menunjukkan kuantitas laju alir gas per satuan waktu).
"Manajemen perusahaan menunggu proses Plan Of Development (POD) Pertama di Lapangan Sinamar dari Menteri ESDM. Apabila pengembangan lapangan ini disetujui maka KKKS Rizki Bukit Barisan Energi akan masuk kedalam fase eksploitasi untuk mengembangkan lapangan tersebut yang diperkirakan dapat berproduksi sejumlah diatas atau mampu menghasilkan daya listrik sampai 140 MW untuk kebutuhan energi listrik di Sumatera Barat," kata Kepala Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Sumatera Bagian Utara, Hanif Rusjdi di Pekanbaru, Kamis.
Saat ini KKKS Rizki Bukit Barisan Energi telah memasuki tahun ke 10 dari kontrak eksplorasi yang dimulai sejak 2008 dan telah menyelesaikan komitmen-komitmen eksplorasi yang disepakati dalam kontrak seperti pembayaran signature bonus, study G and G, Seismik 2 dimensi, empat pengeboran sumur eksplorasi yaitu Sinamar-2, Sinamar-3, South Sinamar-2 dan Ganesha-1.
Perusahaan juga telah melaksanakan tambahan kegiatan eksplorasi yaitu Seismik 3 dimensi. Untuk program pengembangan lapangan dalam memenuhi kebutuhan energi tersebut, SKK Migas - KKKS Rizki Bukit Barisan Energi akan membangun beberapa fasilitas seperti pipa, gathering station dan beberapa sumur pengembangan yang akan membebaskan lahan-lahan masyarakat.
Untuk itu dukungan Pemerintah Provinsi Sumbar, pemerintah Kabupaten Sijunjung, Wali Nagari, masyarakat dan media sangat diperlukan agar seluruh elemen masyarakat dapat mengetahui manfaat dan mendukung kegiatan tersebut karena hasilnya untuk kepentingan bersama.
"Jika POD telah mendapat persetujuan dari Menteri ESDM, maka pemerintah daerah bisa mengajukan untuk dapat Partisipating Interest (PI) sebesar 10 persen sesuai ketentuan yang berlaku," ujar Hanif.
Pengawas Internal Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Taslim Yunus mengungkapkan bahwa sejak Desember 2017 telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Sijunjung selaku pemegang kuasa atas wilayah kerja (WK) yang ditawarkan dan dari segi teknis, Kementerian ESDM telah menerima seluruh kajian termasuk perhitungan nilai keekonomian yang ada.
Bahkan menurutnya, PT Rizki Bukti Barisan sudah menandatangani nota kesepemahaman (MoU) dengan PT PLN yang akan berperan sebagai offtaker atau pembeli gas yang dihasilkan Sumur Sinamar-1. PLN akan menyediakan pembangkit dekat dengan mulut sumur untuk menekan biaya produksi listrik.
SKK Migas mencatat, terdapat tiga WK migas yang berada di Sumatera Barat. Selain Blok Singkarak atau sekarang disebut Blok South West Bukit Barisan, Kabupaten Sinjunjung juga menawarkan WK nonkonvensional dengan kandungan gas metana batubara atau coal bed methana (CBM). Potensi CBM di Sijunjung pernah dibuktikan melalui pengeboran eksplorasi namun secara komersil belum dihitung. Satu WK lagi yang belum dieksplorasi terletak di perbatasan antara Sumbar dan Riau.
Berita Lainnya
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB
Sejumlah Produk Kosmetik Dan Makanan Kadaluarsa Disita Pihak Polres Bengkalis
16 December 2016 23:15 WIB