Pemkab Siak dan Kelompok Tani Semangat Bersatu Cetak Sawah Baru di Sini

id pemkab siak, dan kelompok, tani semangat, bersatu cetak, sawah baru, di sini

Pemkab Siak dan Kelompok Tani Semangat Bersatu Cetak Sawah Baru di Sini

Siak, (Antarariau.com) - Kelompok Tani Semangat Bersatu bersama Pemerintah Kabupaten Siak sudah melakukan penanaman perdana di lahan cetak sawah baru yang berada di Buatan I Kecamatan Koto Gasib, Riau.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Siak, Budi Shafari melalui Kabid Tanaman Pangan Suwandi menyebutkan, dari 58 Ha luas lahan keseluruhan, 51 Ha sudah dilakukan penanaman perdana awal 2018, tiga hektar lainnya ditanami dengan komoditas jagung.

"Penanaman perdana di lahan cetak sawah baru sudah mulai dilakukan awal tahun ini. Tanam perdananya 51 Ha, selanjutnya nyusul, menunggu tumpukan tanaman yang dibersihkan menjadi kompos," katanya di Siak, Kamis.

Lahan tersebut kepemilikannya terdiri dari 52 anggota kelompok tani. Untuk pengerjaannya menggunakan dana APBN kurang lebih senilai Rp820 juta. Mulai dari pembersihan lahan, pembuatan pintu air, perbenihan ditanggung pemerintah.

Dia katakan, lahan di cetak sawah baru itu masa penanaman akan langsung diusahakan IP-200. Karena jika ditanam IP-100, tanah akan jadi keras lagi menunggu masa tanam tahun selanjutnya.

"Harus IP-200, karena harus cepat diolah lahannya. Sumber air dari lokasi sawah dekat, pintu air juga sudah dibuat. Untuk irigasi, kami sedang melobi pusat dari dana alokasi khusus (DAK)," ucapnya.

Kelompok tani itu juga dibina seorang Penyuluh pertanian lapangan (PPL) selama masa tanam, mulai dari pemakaian inteksida dan lainnya. Agar hasil tanam perdana ini bisa sama bagusnya dengan sawah-sawah yang diolah secara berkelanjutan.

"Kami sengaja menempatkan Mawardi, seorang PPL terbaik di kabupaten Siak di lahan cetak perdana Buatan I Koto Gasib ini. Sebelumnya ia bertugas di Desa Kemuning Muda, Bunga Raya. Dengan harapan hasil panen bisa sebagus disana," sebutnya.

Khairul, anggota kelompok Tani Semangat Bersatu, mengaku sangat antusias dengan telah digarapnya lahan masyarakat di wilayah tersebut menjadi persawahan.

Sejak 2013 mereka mengajukan lahan tersebut ke Pemkab Siak untuk dijadikan sebagai area persawahan guna meningkatkan perekonomian masyarakat. Namun beberapa kali terkendala karena masalah keuangan.

Khairul beserta kawan-kawannya siap untuk memajukan pertanian di lokasi tersebut karena tanaman padi lebih menguntungkan, ketimbang sawit dan karet.

"Karena itu, para petani di sini mulai berangsur-angsur beralih, dengan alasan untuk meningkatkan perekonomian hidup mereka," ucapnya.

***3***