Jelang Imlek, Amplop untuk Angpao Ramai Diserbu Pembeli di Pekanbaru

id jelang imlek, amplop untuk, angpao ramai, diserbu pembeli, di pekanbaru

Jelang Imlek, Amplop untuk Angpao Ramai Diserbu Pembeli di Pekanbaru

Retmon Bensal Putra

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Jelang puncak perayaan Imlek 2018 yang jatuh pada tanggal 16 Februari, sejumlah toko pernak-pernik khas Imlek di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, mulai ramai diserbu pembeli.

"Tiap hari ramai, apalagi Sabtu dan Minggu," ucap Putri salah seorang pemilik usaha kepada Antara, Jumat.

Putri menjelaskan bahwa hal tersebut sudah dimulai sejak awal Februari. Kebanyakan dari pembeli tersebut sengaja datang untuk mencari angpao, lampion serta berbagai pernak-pernik lainnya. Putri menambahkan peningkatan jumlah pembeli tersebut terjadi secara drastis.

Dimana pada hari biasa hanya satu atau dua orang saja yang datang ke tokonya tersebut, namun semenjak awal masuknya bulan Februari usahanya tersebut tak pernah sepi pembeli. Bahkan tak tanggung-tanggung, tak sedikit dari para pembeli tersebut yang sengaja datang dari luar Kota Pekanbaru.

Jika dibandingkan hari biasa, Putri memperkirakan bahwa kenaikan jumlah pembeli tersebut bahkan mencapai 50 hingga 75 persen. Namun lebih jauh ia menjelaskan bahwa hal ini adalah lumrah mengingat kondisi tersebut terjadi hampir setiap tahunnya.

Kendati mendekati puncak dari hari besar warga Tionghoa tersebut, Putri mengakui bahwa tidak ada kenaikan dari harga barang yang ia jual. Ia mengklaim bahwa apa-apa yang jual pada saat ini adalah sama harganya dengan yang ia jual pada hari biasa. Ia juga mengatakan bahwa tidak ingin menjadikan momen Imlek tersebut untuk sengaja meraup keuntungan.

Ia mencontohkan Angpao atau amplop untuk mengisi uang tersebut ia jual mulai dari harga Rp2.000 hingga Rp10.000 per packnya. Sedangkan untuk lampion ia jual dari harga Rp10.000 hingga Rp80.000 tergantung ukuran dan desain dari lampion tersebut.

"Mereka datang sambil tanya apa yang biasanya dijadikan kado untuk Imlek," kata Putri kemudian.

Ia menambahkan bahwa para pembeli tersebut bukan hanya warga keturunan Tionghoa saja, namun masyarakat umum juga ikut membeli hiasan dan pernak-pernik tersebut. Beberapa pembeli tersebut dikatakan Putri sengaja datang untuk mencari kado ataupun pemberian kepada teman ataupun rekanan kerja.

Selain angapo, barang lain yang paling banyak dicari konsumennya ialah baju Chongsam atau baju khas masyarakat Tionghoa. Hal ini lantaran dengan perkembangan tren mode sekarang, baju tradisional tersebut telah mengalami modivikasi dalam hal hiasan maupun corak meski masih mempertahankan desain bentuk aslinya.***3**