Gubernur: Riau Komitmen Beri Pelayanan Terbaik Bidang Kesehatan

id gubernur riau komitmen beri pelayanan terbaik bidang kesehatan

Gubernur: Riau Komitmen Beri Pelayanan Terbaik Bidang Kesehatan

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Tepat dua bulan lalu, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman meresmikan penggunaan Gedung Bedah Sentral Terpadu di RSUD Arifin Achmad. Ini sebagai bentuk komitmen Pemprov Riau dibawah kepemimpinannya untuk meningkatkan pelayanan di Bidang Kesehatan.

"Inilah salah satu bentuk komitmen Pemerintah Provinsi Riau dalam memberikan pelayanan terbaik dalam bidang kesehatan kepada masyarakat. Saya berharap pihak RSUD bisa memberikan pelayanan yang terbaik dan prima kepada masyarakat," ujar Gubernur Riau yang akrab disapa Andi Rachman itu.

Pembangunan gedung ini terealisasi berkat sharing anggaran antara pemerintah pusat dan Provinsi Riau. Sehingga menjadi Gedung Bedah Sentral Terpadu Terbesar dan Terlengkap di Sumatera.

Dengan sarana dan prasarana yang lengkap dan memadai ini, lanjut gubernur diharapkan dapat mempermudah warga Riau dalam mendapat pengobatan dan perawatan berbagai kondisi penyakit sehingga tidak perlu lagi warga keluar daerah atau keluar negeri untuk berobat karena bisa ditangani di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, Riau.

Sementara itu, Direktur RSUD Arifin Achmad dr Nuzelly Husnedi MARS menjelaskan Gedung bedah Sentral Terpadu merupakan bangunan dengan lima lantai.

Pada basement diperuntukkan sebagai ruang Central Sterile Supply Departmen (CSSD) atau instalasi untuk mensterilkan peralatan yang diperlukan untuk pelayanan.

Pada lantai dasar (ground) diperuntukkan sebagai ruang administrasi dan kamar operasi minor serta unit layanan infertility (masalah kesuburan).

Kemudian lantai satu gedung difungsikan untuk perawatan intensif yakni Intensive care unit (ICU) dan Pediatric Intensive Care Unit (PICU). Sedang lantai dua dan tiga untuk ruang operasi bagian bedah yang terdiri dari Bedah Umum, Bedah Anak, Bedah Orthopaedi, Bedah Saraf, Bedah Digestif, Bedah Urologi, Bedah Digestif, Bedah Onkologi (tumor), Bedah Jantung dan pembuluh darah, Bedah Plastik dan Bedah Kepala Leher.

Dalam melaksanakan pelayanan operasinya berbagai sub divisi bedah tersebut menempati kamar operasi yang dibagi sesuai kebutuhan instrumen pendukung di masing masing kamar sesuai keahlian dan kompetensi dokternya.

Kamar operasi GBST memiliki kelebihan menggunakan teknologi terbaru/modern seperti pada kamar operasi enam yang dilengkapi dengan circular pendant yang akan memberikan fleksibilitas dalam mobilitas tenaga medis saat memberikan tindakan penanganan pasien.

Dengan alat ini, semua peralatan seperti monitor, ventilator, outlet gas medis dan listrik dapat diputar sedemikian rupa sehingga tidak ada lagi kabel-kabel yang akan menghambat mobilitas tenaga medis

Peralatan ini merupakan yang pertama di Sumatera dengan kelebihan dapat menyesuaikan segala arah bagaimanapun posisi pasien yang akan dioperasi. Selain itu, peralatan ini dapat mendukung para peserta didik baik pendidikan dokter umum dan spesialis.

Selain itu, masing masing ruang Operatien Kamaar (OK) atau kamar operasi dilengkapi dengan wall panel. Yakni kamar operasi yang antibakterial dengan design apik serta dilengkapi lemari yang tertanam sehingga tidak mengurangi volume kamar operasi. "Ini dibuat untuk memenuhi standar kamar operasi International," ujar Nuzelly.

Setiap kamar operasi dilengkapi dengan Hepa Filter dengan laminar flow serta beberapa kamar operasi dilengkapi dengan dinding Pb (timbal) sehingga tindakan operasi yang memerlukan sinar X (yang beradiasi) akan tertahan tidak sampai keluar. Begitu pun dengan petugas kamar operasi dilengkapi baju Apron anti radiasi.

Selain kecanggihan dan kegunaannya, GBST RSUD Arifin Achmad juga telah dapat memberikan pelayanan operasi yang masih jarang bahkan belum dapat dilakukan pada rumah sakit lainnya di Pekanbaru. Seperti operasi pembentukan dan penyambungan oesophagus (kerongkongan) pada bayi oleh bedah anak, operasi tulang punggung dengan endoskopi, dan berbagai tindakan bedah khusus lainnya, misalnya operasi Bedah Jantung Terbuka, Bedah pembuluh darah/vaskuler, laparoscopi pencernaan, operasi batu saluran kemih dan ginjal dengan alat khusus, operasi rekonstruksi bedah plastik dan operasi operasi lainnya yang dengan tingkat kesulitan tinggi. Serta operasi operasi khusus seperti multiple trauma, tumor anak dan dewasa serta kondisi kasus lainnya yang membutuhkan tim dokter dan pendukungnya.

Lantai dua kamar operasi, diperuntukan bagi spesialis Obgyn dengan tim Instalasi perinatologi menyiapkan ruang resusitasi bayi dengan instrumen serta SDM yang baik. Sehingga bayi yang dilahirkan dengan kondisi khusus mendapatkan penanganan paripurna. Selain itu dilengkapi juga dengan pelayanan pembedahan Gigi dan Mulut, THT dengan endoscopynya. Kemudian mata dengan instrument canggih lainnya serta kamar operasi yang khusus diperuntukan untuk laparoscopy dan endoscopi.

GBST RSUD Arifin Achmad ini didukung lebih dari 50 orang dokter spesiasialis dan subspesialis/konsultan dari berbagai disiplin ilmu berikut dengan enam dokter anestesi serta 66 orang petugas operasi. Selain itu kamar operasi GBST dilengkapi dengan ruangan Patologi Anatomi yang dapat melakukan analisis Frozen Section. Dengan analisis ini, hasil hasil jaringan yang memerlukan tindakan operasi lanjutan seperti kasus tumor dan kongenital/bawaan lahir dapat segera ditindaklanjuti.

Lantai dua dan tiga ruang operasi juga telah dilengkapi ruang farmasi yang cukup untuk mendukung pelayanan operasi.

Merujuk pada kelas RSUD Arifin Akhmad sebagai Rumah Sakit tipe B pendidikan maka pada lantai dua dan tiga disertai ruang untuk diskusi, workshop lengkap dengan kamera yang ditempatkan pada masing masing kamar operasi sehingga dapat di akses di ruang diskusi sebagai bentuk pembelajaran.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Riau juga akan melaunching layanan sms gateway di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, Riau. Dengan layanan ini, pasien ulangan atau pasien yang sudah pernah terdaftar di RSUD Arifin Achmad, dapat mendaftar cukup dengan mengirim pesan singkat (SMS) tanpa perlu mengantri untuk berobat selanjutnya.

Dengan demikian waktu tunggu pasien di ruang pendaftaran akan lebih singkat. (ADV)