Pekanbaru (Antarariau.com) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Pekanbaru telah menangani 107 kasus kanker serviks pada 2016.
"Pada 86 kasus tingkat rawat jalan menghabiskan biaya sebesar Rp20.178.600, dan 21 kasus rawat inap sebesar Rp132.372.000," kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pekanbaru, Eddy Martadinata, di Pekanbaru, Kamis.
Eddy mengatakan, karena besarnya temuan kasus kanker serviks tersebut maka BPJS Kesehatan menetapkan pada Juli 2017 sebagai "Bulan Deteksi Dini Kanker Serviks" guna mendukung Gerakan Masyarakat Sehat (Germas).
Ia mengatakan gerakan itu, fokus pada upaya promotif preventif terutama terhadap peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) sekaligus bagian dari rangkaian HUT BPJS Kesehatan ke-49.
BPJS Kesehatan Cabang Pekanbaru menggelar seremoni pencanangan Bulan Deteksi Dini Kanker Serviks di Puskesmas Tambusai Kabupaten Rokan Hulu.
Setelah itu dilanjutkan dengan pemeriksaan IVA serentak di enam klinik di Kota Pekanbaru yaitu Klinik Cendana Husada, Klinik Harapan Raya, Klinik Salsa, Klinik Pekanbaru Sehat dan Klinik dr Misbah-RMC.
Selama Juli 2017, pemeriksaan IVA dilaksanakan pada seluruh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang sudah tersertifikasi kompetensi IVA.
Sedangkan pemeriksaan Papsmear dilaksanakan di Laboratorium Prodia, Laboratorium Pramita dan Laboratorium Thamrin.
Pelaksanaan kegiatan deteksi dini melalui IVA/Papsmear tersebut merupakan salah satu upaya unggulan untuk menekan prevalensi kanker serviks pada peserta JKN-KIS.
Karena itu BPJS Kesehatan menyediakan jaminan layanan deteksi dini kanker serviks kepada seluruh perempuan usia produktif yang telah menjadi peserta JKN-KIS di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama untuk pemeriksaan IVA Test dan laboratorium yang bekerja sama untuk pemeriksaan Papsmear.
"Layanan pemeriksaan IVA/Papsmear dapat dijamin oleh BPJS Kesehatan, sehingga peserta JKN-KIS tidak perlu khawatir dengan biayanya. Jika setelah diperiksa dan peserta memerlukan penanganan lebih lanjut, maka akan dirujuk sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku," katanya.
Ia menjelaskan, kanker serviks tidak menimbulkan gejala dan sulit terdeteksi pada stadium awal, oleh karena itu sebaiknya lakukan skrining kesehatan melalui layanan kesehatan deteksi dini yang disediakan BPJS Kesehatan.
Kanker serviks, umumnya baru terdeteksi ketika sudah stadium lanjut, di mana proses pengobatan yang harus dilakukan menjadi lebih sulit dan biaya pengobatannya pun lebih mahal.
Namun dibandingkan dengan jenis kanker lainnya, kanker serviks sebetulnya paling mudah dicegah dan dideteksi. Caranya dengan melakukan deteksi dini dan pemberian vaksinasi.
Berita Lainnya
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB
Sejumlah Produk Kosmetik Dan Makanan Kadaluarsa Disita Pihak Polres Bengkalis
16 December 2016 23:15 WIB