Dumai, Riau (Antarariau.com) - BPJS Kesehatan Cabang Dumai, Riau, hingga akhir 2016 telah merealisasikan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat sebanyak 202.184 jiwa warga atau 64 persen dari total jumlah penduduk daerah itu.
Kepala BPJS Kesehatan Dumai Adi Siswadi, Rabu mengatakan, program JKN-KIS sedikitnya sudah mencakupi lebih dari separuh jumlah penduduk Kota Dumai dengan total sebanyak 316.668 jiwa.
"Dari total penduduk, kepesertaan warga Dumai mencapai lebih 200 ribu jiwa dan masih ada sekitar 114 ribu jiwa non JKN-KIS," kata Adi saat peluncuran mobile screening.
Lima wilayah kerja BPJS Cabang Dumai meliputi Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis, Rokan Hilir, Kepulauan Meranti dan Kabupaten Siak, hanya Kepulauan Meranti tertinggi pencapaian kepesertaan JKN-KIS, yaitu 84 persen.
Kepesertaan warga dalam program JKN-KIS di kabupaten termuda di Riau itu cukup tinggi, yakni terealisasi 151.872 jiwa dari total penduduk 181.095 jiwa dan menyisakan 29.223 warga belum terdaftar.
Sedangkan jumlah kepesertaan yang sedikit adalah Kabupaten Siak sebesar 35 persen, yaitu dari total penduduk 408.034 jiwa, hanya 143.570 jiwa terdaftar dan 264.464 non JKN-KIS.
"Untuk di lima wilayah kerja, jumlah penduduk yang sudah masuk dalam program JKN-KIS, yakni sebanyak 982.650 jiwa dari total 1.906.707 jiwa, atau baru terealisasi 52 persen," katanya.
Penerimaan iuran berbagai segmen kepesertaan BPJS K Cabang Dumai selama 2016 mencapai Rp195 miliar atau naik dibanding 2015 lalu sebesar Rp154 miliar, dengan terbanyak adalah peserta badan usaha Rp96 miliar.
Untuk klaim pembiayaan pelayanan kesehatan, BPJS K Dumai di 2016 lalu, yaitu sebanyak Rp211 miliar di tiga pelayanan, yaitu tingkat pertama Rp89 miliar, rujukan tingkat lanjutan Rp122 miliar dan promotif preventif Rp121 juta.
"Diharapkan kerjasama dan koordinasi antar instansi kedepan lebih baik dan harmonis untuk mewujudkan kepesertaan JKN-KIS serta dukungan semua pihak dalam pembangunan sistem pelayanan kesehatan," kata Adi.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Dumai Paisal menyebutkan, pemerintah daerah bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Riau untuk pembiayaan iuran peserta yang mencapai jumlah seratus ribu warga tidak mampu.
Program peralihan peserta dari program Kaminan Kesehatan Kota (Jamkesko) ke BPJS Kesehatan hampir rampung dan pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp19.225 per jiwa tiap bulan.
"Pembiayaan iuran peserta BPJS tanggungan pemerintah provinsi untuk 61.636 jiwa dan pemerintah daerah 64.545 warga terdaftar dan sejauh ini proses peralihan dari Jamkesko ke BJS hampir rampung," kata Paisal.