Pekanbaru (Antarariau.com) - Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II menyebut, bisnis kargo dengan memanfaatkan jasa transportasi udara masih lesu di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.
"Kalau sekarang masih bertahan, seperti semester pertama tahun ini rata-rata di angka 36 sampai 37 ton per hari," kata Junior Manager Pelayanan Gudang Kargo Sultan Syarif Kasim II, Mikoyan Rumengan di Pekanbaru, Jumat.
Menurutnya, dalam lima tahun terakhir atau sejak tahun 2015, puncak produksi kargo di bandara tersebut terjadi di 2013 dengan rata-rata sekitar 41 ton per hari.
Lalu mengalami grafik penurunan seperti di 2014 menjadi 39 ton per hari, dan tahun lalu mengalami penurunan dratis akibat kebakaran lahan dan hutan di Sumatera
"Sekitar tiga bulan hadirnya kabut asap di bandara setempat, akibatnya bisnis kargo kita ambruk. Kargo kita pun berada di angka 35 ton per hari," ucapnya.
Dia berujar, pesawat udara bisa menunggu sampai keadaan cuaca memungkinkan untuk melakukan penerbangan demi keselamatan penerbangan sipil.
Akan tetapi tidak dengan perusahaan ekpedisi mengunakan jasa kargo suatu maskapai penerbangan sipil dalam mengirim barang.
"Layanan standar bisnis kurir barang ini, maksimal tiga hari. Kalau penerbangan tertunda, maka bisa lebih waktunya," terangnya.
"Mudah-mudahan sampai akhir tahun ini, kargi bisa meningkat lagi lebih 37 ton per hari. Sebab tahun ini kebakaran lahan dan hutan, tidak ganggu penerbangan," beber Mikoyan.
General Manager Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Jaya Tahoma Sirait mengaku, terminal kargo yang baru sanggup menampung 58 ton barang per hari.
Ia jelaskan, terminal tersebut masih dalam tahap proses penggerjaan terutama terutama akses jalan masuk dan ke luar.
"Kalau gedung bangunan, sekarang sudah selesai. Tetapi belum kita fungsikan karena masih ada pengerjaan yakni akses jalan yang perlu diperbaiki," ucapnya.
Yana Mulyana, Koordinator Wilayah Sumatera Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia pernah mengatakan, kapasitas terminal kargo bandara di Pekanbaru sudah tidak memadai lagi.
Pihaknya sebagai pelaku usaha pengiriman ekspres di Riau mengalami kesulitan, karena paket barang yang dikirim terus mengalami peningkatan setiap tahun.
"Kami berharap pengelola bandara, dapat segera melakukan penambahan daya tampung terminal kargo. Sebab yang kami tahu saat ini, terhenti proses pembagunan gedung kargo," terangnya.
Berita Lainnya
Citilink optimalkan layanan bisnis kargo di tengah larangan mudik
08 May 2021 15:21 WIB
Bisnis Kargo Di Pekanbaru Masih Dikelola Oleh Garuda Indonesia
02 December 2016 20:00 WIB
193 truk bantuan kemanusiaan masuki Jalur Gaza melalui Rafah
16 December 2023 15:24 WIB
Universitas Indonesia terima 410 mahasiswa baru melalui jalur Talent Scouting 2023
01 April 2023 9:42 WIB
Konsulat RI fasilitasi pemulangan 92 WNI melalui jalur laut dari Tawau Malaysia
15 December 2022 16:17 WIB
Puncak arus mudik jalur laut melalui Sei Duku Pekanbaru diperkirakan H-2
25 April 2022 7:52 WIB
Pelanggaran mudik didominasi melalui jalur tikus, kok bisa?
21 May 2020 17:38 WIB
Universitas Indonesia akan terima 1.636 orang mahasiswa baru melalui jalur prestasi akademik
14 April 2020 15:09 WIB