Siak (Antarariau.com) - Badan Penanggulan Bencana Daerah kabupaten Siak menyatakan daerah setempat nihil dari titik api yang berindikasi pada kebakaran hutan dan lahan, serta kembali mengecek lokasi yang terdeteksi oleh satelit.
"Hari ini kami menyuruh tim kembali benar-benar mengecek ke lokasi. Daerah yang terdeksi itu lagi-lagi bukan berada di wilayah kami," kata Kepala Bidang Damkar BPBD Siak Irwan Pryatna dari Siak, Jumat.
Dia mengatakan pihaknya sudah melayangkan surat protes kepada BMKG yang menyatakan bahwa daerah yang disebutkan tersebut bukanlah masuk pada kabupaten Siak. Dia berujar BPBD setempat tidak bisa masuk pada daerah yang bukan wilayah wewenangnya.
"Mungkin BMKG masih menggunakan peta lama, sehingga itu masuk menjadi wilayah Siak. Selain itu kami juga menyampaikan kepada camat, untuk memperjelas dan mempertegas batas wilayah. Tentunya kami protes jika bangunan-bangunan seperti sekolah, dan rumah ibadah bertuliskan berada di wilayah lain, tapi giliran titik apinya malah masuk Siak," tegasnya.
Dia menjelaskan, jika pada daerah rawan Karhutla di Siak terdeteksi adanya titik api maka petugas Satgas akan segera melaporkan dan turun ke lapangan. Diterangkannya, BPBD setempat juga sudah mensosialisasikan kepada masyarakat cara memadamkan api.
"Kami sudah membentuk tim Satgas di kampung-kampung yang memang rawan kebakaran," katanya lagi.
Sementara Jumat pagi (7/10) Satelit milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mendeteksi tujuh titik api dengan tingkat kepercayaan karhutla di atas 70 persen di Provinsi Riau.
Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi berujar, titik api menunjukkan tren peningkatan dalam beberapa hari terakhir.
"Pagi ini, satelit deteksi tujuh titik api dari total 13 titik panas di Riau. Ketujuh titik api tersebut terpantau pada dua kabupaten yakni di Siak enam titik dan sisanya di Rokan Hilir satu titik," ucapnya.
Dia terangkan, enam titik api di Siak terkosentrasi pada satu kecamatan yaitu Kandis dengan masing-masing memiliki tingkat kepercayaan karhutla 77 persen, 79 persen, 81 persen, 85 persen dua titik, dan 92 persen.
Satu titik api di Rokan Hilir terdapat pada Kecamatan Tanah Putih dengan miliki tingkat kepercayaan karhutla 77 persen.
"Tapi semua titik api itu berpotensi terbakar. Apalagi bila terjadi di lahan gambut, karena provinsi ini terkenal memiliki baik hutan atau lahan bergambut yang luas," katanya.
Slamet tambahkan, 13 titik panas di Riau itu terpantau berada di tiga kabupaten yakni Siak 10 titik, lalu Bengkalis dua titik dan Rokan Hilir satu titik.
Oleh: Nella Marni
Berita Lainnya
Bawaslu sebut tidak temukan dugaan pelanggaran pemilu di Kepulauan Seribu
14 November 2024 14:59 WIB
Menhub Budi Karya temukan bus pariwisata tidak laik jalan dan beroperasi
10 June 2024 10:18 WIB
Tim SAR Gabungan tidak temukan kotak hitam pesawat PK-SMW yang mengalami kecelakaan
28 June 2023 14:27 WIB
Bawaslu Pekanbaru masih temukan pemilih yang sudah layak tapi tak masuk data pemilih
19 May 2023 20:00 WIB
Bawaslu Riau temukan warga tidak masuk DPT
05 March 2023 6:48 WIB
BBPOM di Pekanbaru temukan 1.826 produk kosmetik tidak memenuhi ketentuan
03 August 2022 6:56 WIB
Hasil patroli karhutla Polres Inhu, tidak temukan titik api
23 July 2022 17:17 WIB
Posko Tanjung Priok tidak temukan adanya gangguan kamtibmas di arus mudik
30 April 2022 15:37 WIB