Pemkab Rohil Kembali Salurkan Bantuan Beasiswa Mahasiswa Keluarga Kurang Mampu

id pemkab rohil kembali salurkan bantuan beasiswa mahasiswa keluarga kurang mampu

Pemkab Rohil Kembali Salurkan Bantuan Beasiswa Mahasiswa Keluarga Kurang Mampu

Dedi Dahmudi

Rokan Hilir, (Antarariau.com) - Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau tahun ini kembali menyalurkan bantuan beasiswa bagi mahasiswa keluarga tidak mampu Diploma 3 dan 4/ Strata 1.

"Program ini rutin setiap tahunnya dilakukan guna membantu biaya pendidikan mahasiswa Rohil yang berasal dari keluarga kurang mampu. Kalau untuk pengajuannya dimulai 13 Juni sampai dengan 20 Juli 2016," kata Kabag Kesra Setdakab Rohil M Nurhidayat, di Bagansiapiapi, Rabu.

Ia mengatakan, program beasiswa tersebut sesuai dengan keputusan Bupati Rohil Nomor 400/Kesra/2016/127.

Mengacu pada keputusan tersebut terdapat beberapa ketentuan umum untuk penyaluran bantuan beasiswa diantaranya pemohon harus tercatat sebagai mahasiswa aktif berasal dari Rohil, melampirkan transkrip nilai, fotocopy Kartu Tanda Mahasiswa, KTP pemohon dan orangtua, Kartu Keluarga, surat keterangan domisili dan keterangan tidak mampu dari pihak kelurahan atau camat setempat, serta persyaratan lainnya.

"Untuk program beasiswa tahun lalu anggarannya sekitar Rp6,5 miliar dengan jumlah penerima sebanyak 2.442 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia," ujar Nurhidayat.

Ia memperkirakan pada tahun ini jumlah anggaran juga sama, sementara jumlah penerima belum bisa diketahui karena baru dimulainya proses permohonan.

Namun, jika sebelumnya nilai IPK turut menjadi acuan penting sehingga ditetapkan standar nilai yang cukup tinggi mencapai 3 lebih, maka pada tahun ini standar IPK diturunkan menjadi 2,75.

"Ini kita lakukan mengingat bantuan beasiswa tersebut lebih menekankan bagi mahasiswa dengan latar belakang kurang mampu bukan kategori beasiswa prestasi," sebut dia.

Untuk menjaga agar penerima beasiswa benar-benar memenuhi persyaratan yang ditetapkan, pihaknya akan melakukan langkah validasi dan verifikasi ke lapangan bekerjasama dengan pihak kampus atau perguruan tinggi.

"Survey yang dilakukan tersebut bertujuan agar bantuan lebih teratur dan terarah serta terprogram dengan baik. Selain itu juga berupaya untuk mengantisipasi terjadinya penipuan proposal yang mengaku mahasiswa," katanya. (Adv)